Berita Banjarnegara
Warga Banjarnegara Terinfeksi Virus Corona Usai Pulang dari Luar Negeri Hoaks
Warganet Banjarnegara sempat diresahkan dengan informasi di media sosial yang menyebut virus Corona telah sampai di Banjarnegara.
Penulis: khoirul muzaki | Editor: Rival Almanaf
TRIBUNBANYUMAS.COM, BANJARNEGARA - Warganet Banjarnegara sempat diresahkan dengan informasi di media sosial yang menyebut virus Corona telah sampai di Banjarnegara.
Akun itu bahkan menyebut detail alamat korban yang disebut baru pulang dari luar negeri itu di Desa Kaliajir Kecamatan Purwanegara.
Tetapi informasi itu ditepis oleh Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Banjarnegara Ery Rosita.
Ery mengatakan, usai menerima informasi itu, pihaknya langsung megonfirmasi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Margono Soekarjo Purwokerto.
• Dirut RSPI Akui Tak Langsung Sampaikan Hasil Pemeriksaan ke Pasien: Kami Menunggu Arahan Presiden
• 3 Anggota KPK Dikepung Warga, Digelandang ke Kantor Polisi. Kasatreskrim: Dikira Komplotan Krimanal
• Chord Kunci Gitar Lagu Anak Soleram
• Waspada Virus Corona, PT KAI Daop V Purwokerto Pasang Cairan Pembersih Tangan
Hasilnya, tidak ada pasien dari Desa Kaliajir yang dirawat di RSUD Margono karena terinfeksi Corona.
"Itu hoaks. Saya sudah cek Margono tidak ada,"katanya.
Ery mengatakan, informasi yang tidak bisa dipertanggungjawabkan itu membuat masyarakat resah.
Ia pun meminta masyarakat agar tidak gampang menyebarkan informasi yang tidak jelas sumbernya dan belum terkonfirmasi kebenarannya.
Pasalnya, penyebaran info yang salah tentang Corona bisa menimbulkan kepanikan di masyarakat hingga resah.
• Dua TKW Terduga Suspect Virus Corona di Banyumas, Perlu Moratorium Pekerja Migran Indonesia?
• Daftar 10 RS Rujukan Pasien Suspect Corona di Jateng, Ganjar: Malu Datang, Telepon Nanti Dijemput
• Cek Ruang Isolasi RSUD Dr Moewardi, Ganjar Pranowo: Dokter, Ruangan, Peralatan, Semuanya Siap
• Resep Masakan, Tumis Tahu Saus Tiram Praktis
Ery meminta masyarakat agar menghentikan penyebaran informasi hoax itu karena hanya akan menimbulkan mudarat.
Penyebar pertama informasi itu pun menurutnya bisa dituntut pertanggungjawabannya karena menimbulkan keresahan di masyarakat.
"Saya juga bingung itu info dari mana. Itu bisa dikejar siapa yang menyebar, bisa dituntut itu,"katanya. (aqy)