Berita Solo
Disinggung Soal Polemik Timbun Masker, Wali Kota Surabaya Risma: Nimbun Opo Rek? . . .
Disinggung Soal Polemik Timbun Masker, Wali Kota Surabaya Risma: Nimbun Opo Rek? . . .
Penulis: Rifqi Gozali | Editor: yayan isro roziki
Disinggung Soal Polemik Timbun Masker, Wali Kota Surabaya Risma: Nimbun Opo Rek? . . .
TRIBUNBANYUMAS.COM, SOLO - Polemik soal penimbunan masker menggelinding sejak beberapa waktu belakangan ini. Terlebih, sejak Presiden Joko 'Jokowi' Widodo mengungumkan Indonesia positif terjangkit virus corona, Senin (2/3/2020).
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, sebelumnya mengakui telah menyimpan dan mempersiapkan masker dalam jumlah besar, sejak Januari 2020.
Namun, perempuan yang karib disapa Risma itu menolak bila itu dikatakan menimbun.
Menurut dia, apa yang dilakukan itu sebenarnya hanya sekadar sebagai langkah antisipasi.
• HEBOH MASKER LANGKA: Mulai dari Risma Akui Timbun hingga Ancaman Penjara 5 Tahun bagi Penimbun
• Pasien Covid-19: Saya Tak Tahu Terinfeksi Virus Corona hingga Presiden Umumkan, Saya Tertekan . . .
• Berawal dari Patroli Siber, Polisi Ringkus Terduga Penimbun Masker: Sekotak Dijual Rp275 Ribu
• BREAKING NEWS: Polda Jateng Ringkus Dua Pelaku Penimbun Masker dan Hand Sanitizer
Dia mencontohkan, saat kejadian Gunung Kelud meletus, pihaknya membagikan masker ke warga Surabaya, yang mana masker tersebut sejak sebelumnya telah disimpan.
"Ingat waktu Gunung Kelud aku kan bagi masker seluruh Surabaya, Na itu kemudian aku ingat begitu ada ramalan gunung meletus maka kemudian aku nyimpen masker itu," kata Risma saat di Pecel Solo, Rabu (4/3/2020).
Kemudian soal virus corona yang mencuat pertama kali di Wuhan, CHina, sejak itu pihaknya telah memerintahkan dinas kesehatan untuk menyiapkan persediaan masker.
"Aku sudah perintahkan teman di Dinas Kesehatan menyimpan persediaan masker kemudian persediaan baju yang kayak astronot itu lho."
• Permintaan Melonjak, Harga Masker Melambung. Pengamat Ekonomi Bayu Bagas: Perlu Penerapan HET
"Terus kemudian ada kejadian di luar, saya tanya Dinas Kesehatan, maskermu itu tolong bagi ke Puskesmas, minta bagi ke kelurahan supaya nanti kalau ada kejadian itu lebih cepat (dibagi ke masyarakat)."
" Jadi sekarang di kelurahan nyimpennya, jadi bukan terus aku nimbun. Nimbun opo, rek?" kata Risma.
Masker yang ada di kelurahan atau di Puskesmas itu, kata Risma, sebagian sudah ada yang dibagikan secara gratis ke warga.
Penempatan masker di kelurahan menurutnya lebih efektif.
Sebab, ketika diperlukan secara mendadak bisa langsung dibagikan.
• 205 Apotek di Banyumas Krisis Masker, Eni Rahma: Terjadi Sejak Januari, Termasuk Hand Sanitizer
"Kalau nunggu aku mungkin saat ini aku di Solo, mungkin saat itu aku di Jakarta kan begitu. "
"Nha kalau dikontak misalkan ada case (kasus), oke bagi. Karena ada di kelurahan dan Puskesmas."