Teror Virus Corona

Warga Purwokerto Berburu Masker di Apotek, Antiseptik dan Obat Kekebalan Tubuh Juga Laris Manis

Pasca pengumuman dua WNI positif corona, penjualan masker di Purwokerto mengalami peningkatan beberapa jam terakhir ini.

Penulis: Permata Putra Sejati | Editor: deni setiawan
TRIBUN BANYUMAS/PERMATA PUTRA SEJATI
Seorang warga berburu masker di sebuah apotek di Jatilawang, Kabupaten Banyumas, Senin (2/3/2020) petang. 

Karena stok masker tidak ada, sejumlah apotek menjual masker secara eceran.

Masker biasa dihargai Rp 5 ribu per masker dan untuk masker model N95 Rp 35 ribu per masker.

Warga Dukuh Majatengah Kembali Terancam Longsor, Empat Rumah Terpaksa Dibongkar

Bintara Baru Polri Dilantik, Kapolda Jateng: Pengamanan Pilkada Jadi Tugas Awal Mereka

Sempurnakan Hunian, Warga Terdampak Longsor di Banjarnegara Minta Tambahan Dana Bantuan

Seperti halnya yang ditemukan di Apotek Wijayakusuma Jatilawang, dimana mulai banyak pembeli yang datang untuk membeli masker.

Salah seorang pembeli masker biasa, Kholis heran karena harga masker biasa naik. 

"Biasanya memang Rp 3 ribu, tapi sekarang Rp 5 ribu," ungkapnya. 

Barang penjualan lain yang paling banyak selain masker seperti antiseptik hingga obat kekebalan tubuh.

Pembeli lain, Supriadi (42) berkata datang ke apotek untuk mencari masker N95 dan antiseptik.

Setelah mendengar berita di televisi ada WNI positif corona di Indonesia, dia sengaja membeli masker.

"Sengaja membeli masker N95 setelah ada positif dua di Jakarta."

"Saya beli untuk jaga-jaga dan saya beli 6 untuk satu keluarga," ungkapnya.

Dalam sehari ini sudah beberapa warga ada yang mencari masker.

Hal tersebut menjadikan stok masker di apotek tersebut langsung berkurang.

Nah, untuk mengetahui tentang wabah virus corona tersebut, berikut beberapa informasi yang perlu disampaikan.

Doa Petani Bawang Putih di Dieng: Impor Terus Dibatasi, Apalagi Pasca Virus Corona Serang China

Alhamdulillah, Niatan Poligami Warga Cilacap Masih Rendah, Cuma Empat Orang di Januari

Bantai Barito Putera, Madura United Puncaki Klasemen Sementara Liga 1 2020

Gejala

Dikabarkan Business Insider (22/2/2020), sekira 20 persen pasien mempunyai kasus penyakit yang parah atau menjadi sakit kritis.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Banyumas
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved