Berita Kecelakaan

Firasat Ardian Sesaat Sebelum Truk Menimpa Motornya, Sempat Dengar Suara Benturan Keras

Dia mengingat betul detik-detik kecelakaan sebelum truk box menimpa motor yang dikendarainya.

Penulis: Akhtur Gumilang | Editor: muslimah
Tribunjateng.com/Akhtur Gumilang
Alat berat tengah mengangkut truk box H 1985 DQ yang terjatuh dan menimpa sepeda motor di Jalan Siliwangi, Kota Semarang, Jumat (14/2/2020) siang. 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Firasat Ardian Sesaat Sebelum Truk Menimpa Motornya, Sempat Dengar Suara Benturan Keras

Kecelakaan kembali terjadi di simpang Jalan Siliwangi, Semarang Barat, Kota Semarang, pada Jumat (14/2/2020) sekira pukul 12.30 WIB.

Kecelakaan yang terjadi tepat di samping selatan Kantor Samsat Semarang III, atau biasa dikenal sebagai Turunan Simpang Hanoman itu melibatkan tiga kendaraan sekaligus.

Adapun kendaraan tersebut di antaranya Truk Hino H 1861 GG, Truk Box H 1985 DQ, dan Sepeda motor Mio H 4957 CS.

Kisah di Balik Penemuan Korban Pembunuhan di Sigaluh: Saat Tim Putus Asa, Terdengar Suara Memanggil

Oknum Guru di Banjarnegara Setubuhi Muridnya di Toilet hingga di Pinggir Jalan, Ini Pengakuannya

Kisah Bule Belanda Jualan Kebab di Cilacap, Ini Jawabnya Ditanya Kenapa Pilih Tinggal di Indonesia

Viral Sartem Warga Cilacap Meninggal di Malaysia, Bukan TKI, Pihak Imigrasi Ungkap Sosoknya

Untungnya, tidak ada korban jiwa dari kecelakaan beruntun di jalur tengkorak ini.

Ardian Yuda (24), seorang pengendara motor Mio yang terdampak dari kecelakaan itu pun selamat.

Dia mengingat betul detik-detik kecelakaan sebelum truk box menimpa motor yang dikendarainya.

Awalnya, Ardian mendengar suara benturan keras saat sedang menunggu traffic light berwarna hijau di turunan Hanoman ke arah timur tersebut.

Suara keras itu berada tak jauh di belakang Ardian.

Dia pun melihat kaca spion motornya. Ternyata, Ardian melihat ada truk box tengah oleng lewat kaca spionnya.

"Kala itu, lampu sudah hijau. Terus saya melaju sedikit.

Namun, firasat saya mulai buruk. Akhirnya, saya tinggalkan motor saya tepat di bawah traffic light.

Ternyata benar kejadian, truk box itu oleng lalu menimpa motor saya," ujar Ardian kepada Tribun Jateng, Jumat (14/2/2020).

Warga Semarang Utara ini mengaku hendak pulang ke rumahnya seusai kerja di wilayah Mangkang, Tugu. Namun, Ardian terpaksa harus dijemput bapaknya.

"Motor saya rusak berat. Sebagian besar rangka penyok jadi buntet.

Namun yang penting, saya bersyukur masih bisa selamat," katanya dengan nada panik.

Sementara, Kasatlantas Polrestabes Semarang AKBP Yuswanto Ardi melalui Kanit Laka AKP Sugito mengatakan, kecelakaan beruntun tersebut bermula dari truk hino H 1861 GG yang dikendarai Teguh Prihatin (42) kurang waspada.

Awalnya, kata Sugito, truk hino tersebut baru menginjak pedal gas karena traffic light telah berwarna hijau. Namun, Teguh kurang waspada dan telat menginjak pedal rem.

Akhirnya, truk yang dikendarai Teguh pun melaju hingga menyerempet truk box H 1985 DQ di depannya.

Truk box itu pun oleng hingga menimpa satu unit motor.

"Setelah kami cek, truk hino tersebut tidak mengalami rem blong. Buktinya, truk itu masih bisa berhenti.

Truk hino itu hanya kurang waspada dan telat menginjak pedal rem," terang AKP Sugito.

Dia memastikan, masing-masing pengendara dari kendaraan yang terlibat kecelakaan ini dinyatakan selamat.

Namun, kata Sugito, jalur Hanoman ini tentu menjadi perhatian serius bagi semua elemen dan stakeholder.

Pasalnya, di Persimpangan Siliwangi atau Hanoman ini rentan terjadi kecelakaan. Pihaknya mencatat, selama 2020 ini, sudah sembilan kali kecelakaan terjadi di sana.

Sejumlah kecelakaan itu, tambah Sugito, tak jarang dapat menyebabkan kemacetan di jalur Pantura ke arah timur atau Semarang karena proses evakuasi.

Selain harus mengurai lalu lintas karena kemacetan, pihaknya pun berkewajiban untuk mengevakuasi sejumlah kendaraan yang terlibat kecelakaan.

"Itu sudah termasuk dengan kecelakaan beruntun Jumat (14/2/2020) siang tadi. Kecelakaan ini butuh sekitar dua jam lebih untuk proses evakuasi. Semoga jalur ini menjadi perhatian bersama," pungkasnya. (Tribunjateng/gum)

Separuh Siswa SMP di Purworejo Ini Jadi Tersangka karena Bullying, Tinggal 2 yang Masih Sekolah

Viral Sartem Warga Cilacap Meninggal di Malaysia, Bukan TKI, Pihak Imigrasi Ungkap Sosoknya

Kisah Bule Belanda Jualan Kebab di Cilacap, Ini Jawabnya Ditanya Kenapa Pilih Tinggal di Indonesia

RUU Omnibus Law Cipta Kerja, Pemerintah Atur Pesangon PHK hingga 9 Bulan Upah

Sumber: Gridgames.id
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved