Berita Cilacap
Kisah Bule Belanda Jualan Kebab di Cilacap, Ini Jawabnya Ditanya Kenapa Pilih Tinggal di Indonesia
Kisah Bule Belanda Jualan Kebab di Cilacap, Ini Jawabnya Ditanya Kenapa Pilih Tinggal di Indonesia
Penulis: Muhammad Yunan Setiawan | Editor: muslimah
TRIBUNBANYUMAS, CILACAP - Ketika sore hari adalah waktu orang-orang pulang dari bekerja.
Rudy Komans (50), bule asal Belanda, justru malah mulai kerja pada waktu tersebut.
Setiap hari, dari pukul 15.00-18.00 WIB, Rudy menata meja untuk berjualan kebab di Teluk Penyu, Cilacap.
• Hilang Kontak, Helikopter MI-17 Akhirnya Ditemukan, Ayah Serda Dita Ilham Tak Kuasa Menahan Sedih
• Kisah di Balik Penemuan Korban Pembunuhan di Sigaluh: Saat Tim Putus Asa, Terdengar Suara Memanggil
• Oknum Guru di Banjarnegara Setubuhi Muridnya di Toilet hingga di Pinggir Jalan, Ini Pengakuannya
• Menyayat Hati, Begini Isi Curhatan CA Korban Bullying yang Dianiaya Tiga Siswa SMP di Purworejo
Jangan bayangkan tempat berjualan Rudy seperti penjual kebab pada umumnya.
Tempat berjualan Rudy hanya berupa meja sederhana dengan tempelan Mmt bertuliskan "Landa Kebab".
Hanya dengan peralatan itu, Rudy dengan menggelar kebabnya di atas meja dan menunggu pelanggan yang datang membeli.
Beberapa kendaraan motor yang lewat di samping kadang tidak memedulikannya, kadang juga ngajak bercanda seperti melempar sapaan "hei mister!".
Namun, tidak sedikit juga yang memarkir motor di tempat Rudi berjualan untuk membeli kebab.
"Limolas," katanya kepada pelanggan yang membelinya.
Rudi mengucapkan bahasa Jawa itu dengan logat bulenya kental.
Artinya harga satu kebabnya Rp15.000.
Cinta Indonesia dan Ingin Jadi WNI
Rudy Komans sudah 20 tahun tinggal di Indonesia. Sepuluh tahunnya dia habiskan tinggal di Cilacap.
Dia sudah jatuh cinta dengan negeri ini. Dia berharap bisa menjadi WNI. Dia sudah mantap tinggal di sini.
"Saya cinta dengan Indonesia," katanya dengan logat bulenya kepada Tribun Banyumas, Rabu, (12/2/2020).