Teror Virus Corona
Setelah Periksa 59 Sampel dari Berbagai Daerah, Kemenkes: Semua Negatif Virus Corona
Setelah Periksa 59 Sampel dari Berbagai Daerah, Kemenkes: Semua Negatif Virus Corona. hingga saat ini total 62 sampel yang diperiksa, semuanya negatif
TRIBUNBANYUMAS.COM, JAKARTA - Hingga saat ini Indonesia dinyatakan masih negatif terhadap wabah virus corona, yang belakangan menyita perhatian publik dunia.
Virus mematikan yang pertama kali ditemukan di Wuhan, Provinsi Hubei, China, itu kini telah menginveksi puluhan negara di belahan Bumi lain.
Hingga kini, setidaknya terdapa 32 negara yang positif terjangkiti, dengan total 40.000-an kasus, dan korban tewas mencapai 910 orang.
Indonesia kembali dinyatakan negatif corona setelah Kementrian Kesehatan (Kemenkes) memeriksa puluhan sampel dari berbagai daerah yang sebelumnya suspek virus mematikan itu.
• Baim Wong Sempatkan Diri ke Semarang, Temui Langsung Sopir Angkot yang Bawa Bayi saat Kerja
• Ternyata Arsitek Rumah Sakit Khusus Corona di China Pria Kelahiran Indonesia. Seperti Apa Sosoknya?
• Adik Zulkifli Hasan, Bupati Lampung Selatan Non-Aktif Dieskusi KPK. Jalani Hukuman 12 Tahun Penjara
• Berdalih Berikan Sensasi, Sabik Tega Jual Sang Istri ke Teman-temannya. Mirip Kasus Vina Garut
Sekretaris Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Achmad Yurianto, mengatakan, hingga Minggu (9/2/2020), pihaknya telah memeriksa 59 sampel dari dugaan kejadian penularan virus corona dari berbagai daerah.
Hasil pemeriksaan menyatakan, 59 sampel tersebut negatif dari penularan virus corona.
"Sebanyak 59 spesimen (sampel) sudah diperiksa dan hasilnya negatif. Kemudian ada tiga spesimen lain yang masih dalam proses pemeriksaan," ujar Yuri dalam konferensi pers di Gedung Kemenkes, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (10/2/2020).
Ketiga sampel ini, kata Yuri, datang belakangan sehingga pemeriksaannya belum selesai.
• Mencekam, Satu Blok Asrama Pesantren Terbakar saat Puluhan Santri Tidur Lelap. Ini yang Terjadi
Dengan demikian, total Kemenkes sudah menerima dan memeriksa 62 sampel dugaan kejadian penularan virus corona dari berbagai daerah di Indonesia.
Dalam memeriksa sampel, Kemenkes menggunakan dua cara yang sudah tersertifikasi oleh World Health Organization (WHO).
Yuri mengatakan, sampel yang digunakan adalah lendir di saluran pernafasan yang diambil dari bagian mukosa (lapisan kulit dalam).
"Sampel diambil menggunakan kapas dari hidung atau tenggorokan. Setelah itu diperiksa secara lintas laboratorium," ujar Yuri.
• PSCS Cilacap Bakal Hadapi Persib Bandung dalam Laga Uji Coba. Ini Persiapan Pelatih Jaya Hartono
Selain itu, pengambilan sampel tidak dilakukan terhadap semua orang. Menurut dia, sampel diambil dari para individu dengan gejala klinis tertentu, antara lain influenza berat, panas badan yang disertai gangguan pernafasan dan batuk.
"Manakala ditemukan penyebabnya jelas, misalnya ada radang di tenggorokan yang disebabkan bakteri, akan kita atasi dengan antibiotik. Jika setelah itu panasnya turun, bisa dipastikan individu tidak terkena virus," kata dia.
"Sehingga dia termasuk pasien yang diawasi. Jika gejalanya semakin nyata, kita ambil sampelnya (untuk diperiksa) dan kita lakukan isolasi terhadap individu ini. Kita anggap dia diduga tertular atau suspek," kata Yuri.
• Angin Puting Beliung Landa Maos Cilacap, Dua Rumah Rusak Tertimpa Pohon Tumbang
• Bukan Messi atau Ronaldo, Ini Pesepak Bola Idola Erling Haaland. Seperti Apa Sosoknya?
• Biaya Penanganan WNI Eks Hubei China di Natuna Capai Rp1 Triliun, Ini Respon Menkeu Sri Mulyani
• Kisah di Balik Penemuan Korban Pembunuhan di Sigaluh: Saat Tim Putus Asa, Terdengar Suara Memanggil