Biaya Penanganan WNI Eks Hubei China di Natuna Capai Rp1 Triliun, Ini Respon Menkeu Sri Mulyani

TRIBUNBANYUMAS.COM, JAKARTA - Biaya penanganan warga negara Indonesia (WNI) yang dievakuasi dari Provinsi Hubei, China, karena wabah virus corona, mencapai Rp1 triliun.

Saat ini, terdapat 238 WNI yang masih menjalani masa observasi di Natuna. Selain ke-238 WNI yang dievakuasi, terdapat sejumlah warga lain yang turut diobservasi.

Mereka terdiri dari tim penjemput, kru pesawat penjemput, dan tim dari kementrian luar negeri (Kemenlu) yang turut dalam penejmputan.

Sehingga, total terdapat 285 WNI yang saat ini menjalani masa observasi di Natuna.

• Kisah Pilu Kakak-Beradik, Baju Robek Tak Bisa Sekolah hingga Tinggal di Gubuk Reyot Tanpa Orangtua

• Gara-gara Kasih Rokok Lintingan, Pria Ini Tewas Dibacok di Setelah Antar Istrinya Pulang

• UPDATE: 910 Orang Meninggal Dunia, Lebih dari 40.000 Kasus 3.246 Pasien Berhasil Sembuh

• Kondisi Jenazah hingga Anak Takut Balkon, Ini 6 fakta Kejanggalan Kematian Zefania Anak Karen Idol

Menyoal besarnya dana yang harus disiapkan untuk penanganan ratusan warga yang menjalani masa observasi itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani sudah menyiapkan dana siaga, jika dari masing-masing pagu kementerian terkait tidak cukup.

Hal itu diungkapkan oleh Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan, Askolani, di kantornya, Jakarta, Senin (10/2/2020).

"(Pascapenangangan) bisa (Rp1 triliun), tapi maksud saya ini kan baru sebulan (wabah virus corona) ini," ujarnya. 

Askolani menjelaskan, penanganan di Natuna sekarang masih terus jalan, tentunya sumber dana dari masing-masing kementerian.

• Hasil Survei: Ini Daftar Menteri Jokowi yang Paling Disukai, Erick Thohir Paling Atas

• Dimulai Malam Jumat Lalu, Puluhan Kambing Gembel di Wonogiri Mati Misterius

• Garam Bau Kemenyan, Ketapel hingga Kain Putih, Ini Cerita Temuan Aneka Jimat Para Peserta Tes CPNS

• Mau Nyalip, Pengendara dan Pembonceng Motor Tewas Terlindas Bus Pariwisata di Baturraden Banyumas

Anggaran tersebut, khususnya gabungan dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes), TNI, dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

"Tergantung siapa yang lakukan kegiatan, pasti Kemenkes. Kemudian ada TNI, ada BNPB kemarin dia bantu masker," katanya.

Sementara, jika dana tersebut kurang maka Kementerian Keuangan akan melakukan antisipasi melalui persetujuan Sri Mulyani untuk memberikan dana tambahan.

"Nanti kalau pilihan terakhir bisa. Saat ini dari pagu masing-masing, kurangnya itu nanti belakangan kan itu masih jauh," pungkas Askolani. (*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Penanganan Corona di Natuna Bisa Rp 1 Triliun, Sri Mulyani Siapkan Dana Siaga