Berita Regional
Kisah Pilu Kakak-Beradik, Baju Robek Tak Bisa Sekolah hingga Tinggal di Gubuk Reyot Tanpa Orangtua
Kisah Pilu Kakak-Beradik, Fernandus T Adu (13) dan Yunita Adu (11), Baju merela Robek Tak Bisa Sekolah hingga Tinggal di Gubuk Reyot Tanpa Orangtua
TRIBUNBANYUMAS.COM, ROTE NDAO - Kisah hidup memilukan dialami oleh dua orang anak usia sekolah dasar (SD) di Desa Oelasin, Kecamatan Rote Barat Daya, Kabupaten Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Adalah Fernandus T Adu (13) dan Yunita Adu (11) yang tercatat masih duduk di bangku Sekolah Dasar Negeri (SDN) Oelasin.
Belakangan ini, keduanya tak masuk sekolah lantaran baju seragam yang dimiliki telah koyak dan robek, tak bisa dipakai lagi.
Sementara untuk sekadar membeli baju pengganti, keduanya tak mampu membayar.
• Gara-gara Kasih Rokok Lintingan, Pria Ini Tewas Dibacok di Setelah Antar Istrinya Pulang
• UPDATE: 910 Orang Meninggal Dunia, Lebih dari 40.000 Kasus 3.246 Pasien Berhasil Sembuh
• Kondisi Jenazah hingga Anak Takut Balkon, Ini 6 fakta Kejanggalan Kematian Zefania Anak Karen Idol
• Hasil Survei: Ini Daftar Menteri Jokowi yang Paling Disukai, Erick Thohir Paling Atas
Jangankan membeli seragam, untuk makan sehari-hari saja mereka kekurangan.
Sebab, mereka hidup di gubuk reyot tanpa kehadiran kedua orangtua yang tak jelas keberadaannya.
Tempat tinggal dua bocah itu hanya beratap dan berdindingkan daun lontar. Rumah mereka hanya berlantai tanah.
Di gubuk reyot itu, keduanya hidup tanpa penerangan listrik. Ketika malam, gubuk itu hanya diterangi satu lampu senter.
• Dimulai Malam Jumat Lalu, Puluhan Kambing Gembel di Wonogiri Mati Misterius
Agar bisa beli beras untuk makan, kakak-adik ini harus bekerja untuk tetangga mereka.
"Setiap hari mereka bantu-bantu di tetangga. Menyayatkan hati memang melihat kondisi mereka ini," ungkap Jekson Manuain, guru SDN Oelasin, kepada Kompas.com saat dihubungi, Sabtu (8/2/2020).

Jekson sudah mengunjungi rumah kedua bocah itu pekan lalu. Kondisi gubuk mereka memang sangat memprihatinkan.
Tempat tidur mereka pakai kayu dan beralaskan karpet yang sudah lusuh dan koyak.
"Mereka tentu tidak nyaman tidur karena angin masuk lewat lubang-lubang dinding gubuk. Tambah lagi kalau hujan, keduanya begitu sengsara. Saya berharap, semoga banyak tangan yang peduli dengan kedua anak ini," harap Jekson.
• Garam Bau Kemenyan, Ketapel hingga Kain Putih, Ini Cerita Temuan Aneka Jimat Para Peserta Tes CPNS
Kondisi Fernandus dan Yunita diketahui Jaksen setelah keduanya lebih dari satu pekan tidak masuk sekolah.
Jekson yang merupakan wali kelas Fernandus, berinisiatif mencari tahu alasan muridnya tak bersekolah.