Teror Virus Corona
Tenaga Medis Turut Diberangkatkan untuk Dampingi Proses Evakuasi WNI dari Hubei China
20-an tenaga medis akan turut dalam rombongan tim evakuasi wni dari hubei china. terdiri dari dokter umum, spesialis paru, hingga dokter obgyn
TRIBUNBANYUMAS.COM, JAKARTA - Pemerintah telah mematangkan opsi evakuais terhadap warga negara Indonesia (WNI) yang berada di China, utamanya mereka yang berada di Provinsi Hubei.
Hal ini seiring dengan semakin meluasnya serangan wabah virus corona, yang kali pertama berasal dari Wuhan, sebuah kota di Provinsi Hubei.
Setelah melakukan rapat terbatas dengan sejumlah menteri, Kamis (30/1/2020) kemarin sore, Presiden Joko 'Jokowi' Widodo menginstruksikan agar WNI di Hubei segera dievakuasi.
Pesawat untuk evakuasi warga negara Indonesia (WNI) yang ada di Hubei, China, dilakukan Sabtu (1/2/2020) siang ini.
• Sembari Gowes, Bupati Banyumas Achmad Husein Resmikan IPAL Komunal di Karangklesem
• Listrik Padam Selingkuhan Istri Sembunyi di Kolong Ranjang, Ketahuan Suami. Tewas Dikeroyok Warga
• Hasil Otopsi Jenazah Lina Jubaedah Keluar, Mantan Istri Sule Meninggal karena Penyakit
• Marinir Siapkan Satgas Kemanusiaan, Bantu Tangani WNI yang Dievakuasi dari China
Menurut Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Wiendra Waworuntu, penjemputan 243 WNI ini akan didampingi oleh sejumlah tenaga medis dari Indonesia.
"Kurang lebih 20 (tenaga medis)," kata Wiendra di Gedung Kemenkes, Jakarta Selatan, Jumat (31/1/2020).
Menurut Wiendra, tenaga medis itu terdiri dari beberapa dokter, mulai dari dokter umum, dokter spesialis paru, hingga dokter obgyn.
• Pesawat Batik Air Berangkat ke China Siang Ini, Evakuasi WNI dari Hubei
Ada pula petugas yang bertindak sebagai pengamanan. Para tenaga medis ini nantimya bertugas untuk memeriksa kesehatan seluruh WNI yang dipulangkan.
Sama seperti WNI yang dipulangkan, para petugas yang ikut menjemput para WNI ini akan dikarantina begitu tiba di Indonesia. Karantina akan dilakukan selama 14 hari dan dengan pemantauan kesehatan yang ketat.
"Selama di karantina harus ada perawat, dokter spesialis paru, petugas jiwa kesehatan yang mengontrol olahraga, ada diatur gizinya," ujar Wiendra.
• Rombongan Kiai NU dari PWNU Jatim Kecelakaan di Cipali Majalengka, Satu Orang Tewas
Hingga saat ini, kata Wiendra, pemerintah belum memutuskan lokasi karantina bagi para WNI yang dipulangkan dari Wuhan.
Namun, ia memastikan, karantina tidak dilakukan di rumah sakit. Lokasi yang disiapkan untuk karantina adalah bangunan yang dipastikan nyaman dan aman.
"Yang jelas kami telahmelakukan skenario karantina yang telah menjadi standar prosedur," kata dia.
Pemerintah berencana memulangkan para WNI yang kini masih berada di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China.
Koordinasi melalui jalur diplomasi pun dilakukan antara Kementerian Luar Negeri dengan Kementerian Luar Negeri China, agar rencana evakuasi tersebut dapat segera dilaksanakan.
• Peringkat Liga Indonesia Melorot, Tim Indonesia Terancam Tidak Mendapat Jatah di Liga Champions Asia
• Hendak Pasang Tiang Jaringan Internet Lima Orang Kritis Tersengat Listrik Jaringan PLN
• Sepeda Motor Milik Kades Ini Dibakar Habis Oleh Anaknya Sendiri. Terungkap, Ini Penyebabnya
• Pria di Temanggung Ini Gunakan Rekening Kartu Tani untuk Judi Online. Begini Akhir Kisahnya
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/banyumas/foto/bank/originals/penanganan-virus-corona_6.jpg)