Teror Virus Corona

Serangan Corona, Fadil Ceritakan Wuhan Sekarang Seperti Kota Hantu yang Sepi

setelah serangan virus corona, sekarang wuhan seperti kota hantu. sepi.Tak seorangpun yang berani beraktivitas di ruang publik, kecuali petugas

Ancilla Delai
Jalanan yang sepi di Kota Wuhan. Kondisi Wuhan sekarang bak kota hantu, yang sepi. 

TRIBUNBANYUMAS.COM - Pusat kota Wuhan yang biasanya riuh oleh aktivitas niaga, kini berubah sunyi dan mencekam. Tak seorangpun yang berani beraktivitas di ruang publik, kecuali petugas kesehatan dan aparat keamanan.

Toko-toko dan pusat perbelanjaan di ibu kota Provinsi Hubei itu yang biasanya ramai, kini semuanya tutup. Bandar udara dan stasiun kereta juga berhenti beroperasi. Semua orang diwajibkan memakai masker wajah.

Wuhan kini bak kota hantu. Bahkan pada Kamis (23/1) lalu, Pemerintah China memutuskan menutup akses ke kota di China Tengah itu, tempat asal virus corona.

Semua jenis transportasi dari dan ke kota berpenduduk 11 juta orang itu ditangguhkan.

Kisah Ajaib Linda, Selamat dari Maut setelah Tertabrak Kereta Api

BREAKING NEWS: Kecelakaan Tunggal, Innova Nangkring di Atas Separator Majapahit Semarang

Kisah Keluarga Mendiang Deddy Dores, Dulu Orbitkan Nike Ardila kini Anaknya Jadi Driver Ojol

Urusan Nikah Pun Jadi Bagian Pelayanan di Mal Pelayanan Publik Banyumas

Akibat isolasi dan karantina itu, tak seorang pun bisa keluar atau masuk ke Wuhan. Fadil, seorang mahasiswa Indonesia yang berkuliah di Wuhan menceritakan bagaimana warga di salah satu kota dengan penduduk terpadat di China itu kini praktis terkurung tak bisa ke mana-mana.

”Teman-teman di Wuhan khawatir karena ini pertama kalinya kami rasakan. Tentu saja keluarga kami juga khawatir,” katanya, Jumat (24/1).

Dampak penutupan kota oleh Pemerintah China itu juga dirasakan oleh mahasiswa Indonesia asal Surabaya, Arum Kharisma. Mahasiswa yang mengambil kuliah S1 Bahasa Mandarin itu sempat diperlakukan dengan tidak menyenangkan saat transit di Fuzhou.

Kisah Keluarga Mendiang Deddy Dores, Dulu Orbitkan Nike Ardila kini Anaknya Jadi Driver Ojol

”Sampai petugas berkata begini, 'Wah, akhirnya orang Wuhan kabur juga kemari',” ujar Fadil yang melanjutkan bahwa temannya itu berhasil terbang hingga Jakarta.

Perubahan lain yang dirasakan Fadil dari dampak menyebarnya virus korona atau juga disebut virus Wuhan adalah pemerintah sudah menyebarkan disinfektan ke udara.

Sementara di kampusnya, Central China Normal University, terdapat instruksi agar penghuni asrama rutin dicek panas tubuhnya setiap hari.

FOKUS: Teror Bernama Korona

”Mereka juga membagikan surat edaran berisi pembagian masker dan sabun cuci tangan secara gratis. Kemudian terdapat relawan yang membantu di asrama,” kata Fadil.

Kemudian, karena terdapat larangan makan di luar, otomatis warga berbondong-bondong membeli bahan makanan di toko. Mahasiswa doktoral Psikologi Pendidikan itu mencerutakan bagaimana dia melihat penjual kewalahan dengan membeludaknya para pembeli.

Meski begitu, pria asal Lhoksukon, Kabupaten Aceh Utara, Aceh, tersebut mengatakan, pemerintah China menjamin stok pangan aman. Dia menuturkan, selama empat hari terakhir dia hanya tinggal di asrama karena memang terdapat anjuran untuk tidak keluar.

'Karantina' besar-besaran tak hanya terjadi di Wuhan. Jumat (24/1) kemarin Pemerintah China memperluas 'karantina' dengan menutp akses 13 kota dengan total jumlah penduduk sekitar 41 juta orang.

Suka Selfie? Hati-hati 30 Aplikasi Kamera Android Ini Diam-diam Curi Data Pribadi Pengguna

AFP mencatat, beberapa wilayah yang dilaporkan sudah ditutup aksesnya dari dunia luar yaitu Beijing, Disneyland Shanghai dan sebagian wilayah Tembok Besar. Berbagai perayaan Tahun Baru Imlek juga telah dibatalkan di wilayah-wilayah itu.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved