Misteri Batu Prasasti Keraton Agung Sejagad, Desainnya Dicari di Google
Salah satu yang membuat orang penasaran terkait Keraton Agung Sejagad adalah adanya prasasti yang dipajang di depan pendopo.
TRIBUNBANYUMAS.COM, PURWOREJO - Salah satu yang membuat orang penasaran terkait Keraton Agung Sejagad adalah adanya prasasti yang dipajang di depan pendopo.
Sebagian orang mempertanyakan prasasti tersebut apakah asli atau tidak.
Misteri batu prasasti yang terdapat di Keraton Agung Sejagat di Desa Pogung, Jurutengah, Kecamatan Bayan, Purworejo akhirnya terungkap.
Batu prasasti yang sebelumnya disebut-sebut diukir oleh seorang pemahat bernama Empu Wijoyo Guno ini bukanlah batu bersejarah.
Batu berukuran 1,5 meter itu sebenarnya hanya sebuah batu biasa yang digunakan sebagai penanda bahwa di lokasi tersebut telah berdiri Keraton Agung Sejagat.
Kepala Budang Humas Polda Jawa Tengah Kombes Pol Iskansar Fitriana mengatakan, hal itu diketahui dari penelitian yang dilakukan ahli.
• Metode Social Network Analysis Disebut Pakar Bisa Ungkap Aliran Dana Jiwa Sraya
• Tiga Negara di Asia Tenggara Sudah Terjangkit Virus Corona, Mana yang Paling Dekat Indonesia?
• Berikut Jadwal La Liga Spanyol Pekan ke 21, Ada Valencia Melawan Barcelona
"Ya bisa dicek kok kalau palsu. Batunya itu diambil dari lereng gunung karena dari beberapa batu yang sebelumnya kita temukan mempunyai kontur batu sama yang seakan-akan dinyatakan sebagai batu bersejarah," jelas Iskandar di Mapolda Jateng, Kamis (23/1/2020).
Desain ukiran gambar pada batu prasasti tersebut juga ternyata diambil oleh Raja Keraton Agung Sejagat Toto Santoso dari internet, untuk selanjutnya dikerjakan oleh pemahat batu atas pesanan Toto.
"Toto mengakui bahwa ukiran tersebut memang dijiplak dari internet. Ia menggabungkan beberapa simbol agar batu itu seolah-olah batu temuan bersejarah," kata Iskandar.
Sebagai informasi, ukiran gambar dan tulisan jawa pada batu tersebut diketahui mempunyai makna filosofis yang dalam yakni Bumi Mataram Keraton Agung Sejagat.
Sedangkan untuk kata Mataram sendiri mempunyai arti alam jagat bumi yang merupakan mata rantai manusia.
Proses pengerjaanya pun terbilang cukup singkat yakni hanya memerlukan waktu dua pekan.
• Setelah 14 Hari Autopsi Lina Mantan Istri Sule, Teddy Kembali Dipanggil Polisi Terkait Hal Ini
• Gendong Jenazah Karena Tak Dapat Akses Ambulans Bukan Hanya Dialami Warga Miskin, Bupati Juga Alami
• Berikut Prakiraan Cuaca di Kabupaten Cilacap Sore Ini
Penarikan Uang
Sementara itu polisi menyebut, Raja Keraton Agung Sejagat Toto Santoso masih mengelak terkait motif penarikan uang kepada pengikutnya.
Padahal, sudah banyak saksi yang diperiksa dan mengaku tertipu setelah menyetorkan uang kepada Toto.