Mengenal Kraca, Kuliner Khas Banyumasan Berbahan Dasar Keong
Bagi sebagian orang, keong adalah hama. Namunn di Banyumas, tepatnya di Purwokerto, keong bisa menjadi olahan nikmat: Kraca
TRIBUNBANYUMAS.COM, PURWOKERTO - Bagi sebagian orang, keong biasanya dianggap hama bagi para petani di sawah. Tetapi siapa sangka, makhluk kecil bercangkang ini dapat menjadi olahan makanan yang sedap.
Warga Banyumas menyebut olahan keong tersebut dengan sebutan 'Kraca'.
Nyatanya, banyak masyarakat yang suka dengan olahan keong tersebut.
• Soto Kriyik Bu Karsini Kuliner Khas Melegenda di Purbalingga. Apa Bedanya dengan Soto Banyumas?
• Bupati Banyumas Berharap TribunBanyumas.com Jadi Corong Potensi Wisata dan Investasi
• Banyumas Masih Menjadi Pemegang Rekor Dunia Soal Mendoan, Siapa yang Bisa Menyaingi?
• Tak Perlu Jauh-jauh ke Bandung, Banyumas Juga Punya Golden Bridge, di Sini Lokasinya
Jika anda berkunjung ke wilayah Kabupaten Banyumas, maka akan dengan mudah mendapati kraca.
Ada salah satu tempat penjual kraca yang sudah tersohor, khususnya di wilayah Purwokerto, Banyumas.
Tempat itu adalah warung milik Khamlani (60) warga Jalan Kauman Lama, Kecamatan Purwokerto Timur.

• Cerita Pelaku Perdagangan Bayi, Dagangannya Tidak Laku Karena Tanggal Lahir Jelek
Pantas menyandang sebagai warung penjual kraca tersohor, sebab Khamlani sudah berjualan sejak 1995.
Pada hari-hari biasa, ia dapat menghabiskan sekira 25 kilogram keong untu dimasak.
Namun, ketika bulan puasa produksi kraca bisa naik berkali-kali lipat ketimbang hari biasa.
• Cerita Pelaku Perdagangan Bayi, Dagangannya Tidak Laku Karena Tanggal Lahir Jelek
"Selama bulan puasa sehari setidaknya dapat memasak Kraca hingga 100 kilogram," ujar Lani (56) istri dari Khamlani kepada Tribunjateng.com, belum lama ini.