Mahfud MD Cium Skandal Mega Korupsi di Asabri. Nilainya Fantastis, Tak Kalah dari Jiwasraya
Menko Polhukam Mahfud MD, mengaku mendengar adanya isu dugaan korupsi di PT Asabri (Persero) yang nilainya fantastis, tak kalah dari Jiwasraya.
TRIBUNBANYUMAS.COM, JAKARTA - Skandal mega korupsi yang menjerat perusahaan asuransi milik negara seolah tiada habisnya.
Setelah kasus mega korupsi di Jiwasraya, yang merugikan keuangan negara lebih dari Rp10 triliun, kini meuncul kabar adanya perkara lain, dengan kerugian yang juga mencapai triliunan rupiah.
Dugaan skandal mega korupsi tersebut menyeret perusahaan asuransi milik negara, PT Asabri (Persero).
• Pilkades Campurejo Temanggung seperti Pesta Pernikahan. Ada Makan-makan dan Hadiah Utama Motor
Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD, mengaku mendengar adanya isu dugaan korupsi di PT Asabri (Persero) tersebut.
"Saya mendengar ada isu korupsi di Asabri yang mungkin itu tidak kalah fantastisnya dengan kasus Jiwasraya, di atas Rp 10 triliun," ujar Mahfud kepada awak media di Kemenko Polhukam, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta, Jumat (10/1/2020).
Pernyataan Mahfud dilontarkannya menjawab pertanyaan awak media mengenai perusahaan asuransi berpelat merah tersebut.
• Kisah Mencekam Bus Malam-malam Terjebak di Jalan Perbatasan Banjarnegara-Kebumen, Penyebab Terungkap
• Wahyu Setiawan Paling Getol Tolak Eks Napi Koruptor Nyaleg Sebelum Ditetapkan Tersangka
Mahfud menuturkan, sebelumnya juga pernah terjadi adanya tindak pidana korupsi di tubuh Asabri.
Itu terjadi ketika dirinya menjabat Menteri Pertahanan di era Presiden keempat RI, Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.
Saat itu, penemuan tindak pidana korupsi di Asabri langsung berakhir ke proses hukum.
• Wanita Ini Jadi Terdakwa Pencemaran Nama Baik Setelah Tagih Hutang Istri Kombes Lewat Instagram
Namun demikian, Mahfud heran karena dugaan korupsi masih terjadi di Asabri.
"Dulu waktu saya jadi Menteri Pertahanan, ada korupsinya untuk diadili, kok sekarang muncul lagi dalam jumlah yg sangat besar," kata Mahfud.
Asabri sendiri didirikan pada 1 Agustus 1971. Asabri merupakan perusahaan asuransi sosial dan pembayaran pensiunan bagi prajurit TNI, Polri, hingga PNS.
• Satu Keluarga Dibantai Secara Keji di Banyumas, Terbongkar 5 Tahun Kemudian, Ini Pengakuan Pelaku
Terpisah, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir belum mau banyak komentar saat ditanyai soal portofolio saham milik PT Asuransi Sosial Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Asabri) yang menurun sebesar 90 persen.
“Saya belum siap bicara soal Asabri karena belum tahu,” ujar Erick di Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat (10/1/2020).
Erick menjelaskan, Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI belum mengeluarkan hasil audit terkait Asabri.
Atas dasar itu, dia belum bisa banyak berkomentar mengenai masalah yang membelit Asabri.
• Tidak Suka Anak Gadisnya Didekati Pria, Emak-emak Aniaya Pemuda Hingga Mulutnya Robek
“BPK sudah keluarkan audit untuk Jiwasraya, kalau Asabri belum ada,” kata Erick. Sebagai informasi, saham-saham milik PT Asabri mengalami penurunan sepanjang 2019.
Bahkan, penurunan harga saham di portofolio milik Asabri terjadi sekitar 90 persen. Misalnya, harga saham PT Alfa Energi Investama Tbk (FIRE) yang terkoreksi 95,79 persen di 2019 lalu ke level Rp326.
Lalu, saham PT SMR Utama Tbk (SMRU) yang turun sebesar 92,31 persen ke angka Rp50.
Di saham tersebut, Asabri memiliki kepemilikan saham sebanyak 6,61 persen. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Mahfud MD Cium Dugaan Korupsi di Asabri, Tak Kalah Fantastis dari Kasus Jiwasraya