Keren! Siswa MA Salafiyah Kajen Pati Cipatakan Cat Pelapis Antikorosi, Manfaatkan Limbah Kulit Udang

TRIBUNBANYUMAS.COM, PATI - Korosi pada kendaraan akibat genangan rob mendorong tim riset Madrasah Aliyah (MA) Salafiyah Kajen, Kecamatan Margoyoso, Kabupaten Pati, menciptakan inovasi.

Riset yang mereka lakukan menghasilkan cat pelapis antikorosi ramah lingkungan yang diberi nama "Greencoat".

Bahkan, inovasi ini berhasil meraih Juara 3 dalam kompetisi National Innovation Project (Nipro) yang diselenggarakan Departemen Teknik Kimia Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya,  4–5 Oktober 2025.

Produk tersebut dihasilkan tim riset yang digawangi Alief Fachriza Sulistyo, Muhamad Agus Zakki, dan Azza Man Tasya. Mereka merupakan siswa kelas XII. 

Alief Fachriza menjelaskan, inovasi "Greencoat" mereka ciptakan sebagai respons terhadap fenomena banjir rob yang sering melanda Desa Tunggulsari, Kecamatan Tayu, Kabupaten Pati, dan Sayung, Kabupaten Demak. 

Dia mengatakan, air rob dapat mempercepat proses korosi pada kendaraan sehingga diperlukan solusi untuk melindungi kendaraan dari kerusakan akibat korosi tersebut. 

Baca juga: 4 Warga Ditangkap Buntut Demo, Tim Hukum Aliansi Masyarakat Pati Bersatu Minta Polisi Adil

Menurutnya, paparan air laut yang kaya ion klorida di wilayah tersebut dapat mempercepat proses korosi pada sistem rangka baut dan sistem suspensi kendaraan.

"Pelapis antikorosi konvensional yang beredar di pasaran memiliki beberapa kelemahan, antara lain biaya yang mahal, kandungan toksik, sulit terurai, dan berpotensi mencemari lingkungan," kata Alief dalam keterangan tertulis, Selasa (14/10/2025).

Bahan Melimpah

Alief mengatakna, pelapis antikorosi untuk melindungi komponen kendaraan itu menggunakan bahan ramah lingkungan.

Bahkan, bahan yang digunakan juga mudah didapatkan di wilayah pesisir utara Jawa.

"Pelapis ini berbahan limbah kulit udang dan daun jambu biji," ucap dia.

Alief menerangkan, limbah kulit udang didapat dari Kecamatan Margoyoso. 

"Kemudian, kami memperoleh tanin dari daun jambu biji yang kami peroleh di wilayah Kajen, Margoyoso," jelas dia. 

Keunggulan produk ini, lanjut Alief, ialah ramah lingkungan karena dapat terurai alami (biodegradable) serta lebih murah karena berbahan baku limbah lokal.

"Produk kami, apabila diaplikasikan, meskipun mengalami peluruhan secara bertahap yang dinamakan slow release, itu malah membuktikan produk kami ramah lingkungan," jelas dia.

Baca juga: Gagal Salip Truk, Mobil Pikap Terbakar setelah Tabrak Tiang Listrik di JLS Pati

Alief menambahkan, inovasi Greencoat ini telah mendapatkan Hak Kekayaan Intelektual (Haki) sebagai bentuk perlindungan atas hasil riset yang telah dilakukan sekaligus penegasan otentitasnya.

Guru pembimbing tim riset MA Salafiyah Kajen, Isyarotuz Zakiyyah menuturkan, proses pembuatan pelapis antikorosi ramah lingkungan ini memakan waktu sekitar dua bulan.

Selama itu, proses trial and error terjadi hingga akhirnya mereka menemukan formula yang paling efektif menjadi antikorosi.

Kepala MA Salafiyah Kajen, Masrukhan menegaskan, sekolah selalu mendukung siswa dalam berkarya dan berinovasi. 

Dia bersyukur, inovasi anak didiknya ini membuahkank prestasi.

"Ini menunjukkan bahwa MA Salafiyah Kajen konsisten dalam pengembangan riset."

"Kami selalu berkomitmen membuat madrasah kami lebih maju," kata dia. (*)