Berita Jateng

Gubernur Jateng Perintahkan Pembentukan Posko MBG, Siaga 24 Jam Setiap Hari Antisipasi Masalah

Gubernur Jateng Ahmad Luthfi perintahkan pembuatan Posko MBG dengan petugas standby 24 jam sehari untuk mengantisipasi masalah.

TRIBUNBANYUMAS/DOK HUMAS PEMPROV JATENG
CEK DAPUR MBG - Gubernur Jateng Ahmad Luthfi melihat langsung proses memasak makanan program makan bergizi gratis (MBG) di SPPG bersertifikat SLHS di Jebres, Kota Surakarta, Rabu (8/10/2025). Luthfi menegaskan setiap SPPG harus punya Posko MBG. 

Dikatakannya, setiap SPPG juga sudah diarahkan membuat grup yang di dalamnya berisi personel SPPG, perwakilan wali murid, perwakilan siswa, kepala sekolah, termasuk ibu hamil dan menyusui. 

Di dalam grup tersebut diharapkan terjadi dialog interaktif dan masukan agar MBG benar-benar bermanfaat bagi anak-anak.

"Ini akan kita running terus."

"Kemarin, dari seluruh kabupaten/kota sudah rapat dengan Badan Gizi Nasional."

"MBG ini adalah program nasional yang harus didukung oleh semua pihak."

"Juga, bagaimana menggunakan kearifan lokal seperti di Solo ini dengan menggandeng ibu-ibu PKK," jelasnya.

Baca juga: Buntut Seribuan Pelajar Keracunan MBG, Pemprov Jateng Wajibkan Dapur Punya Sertifikat Higiene

Sementara, Kepala SPPG Jebres Kota Surakarta, Jhoni Prabowo mengatakan, SPPG Jebres beroperasi sejak 13 Januari 2025 dan mengantongi SLHS sejak Maret 2025. 

Sampai saat ini, SPPG Jebres melayani 3.308 sasaran. 

Terdiri atas 3.207 peserta didik tingkat SD, SMP, dan SMA/SMK, serta 101 sasaran 3B yaitu, ibu hamil, ibu menyusui, dan balita.

"Kami sudah melaksanakan proses SLHS dan sudah terbit dari Maret 2025."

"(Prosesnya) Saat itu tidak susah, kami dibantu oleh Dinas Kesehatan dan DPMPTSP Kota Surakarta untuk penerbitan SLHS," ujar Jhoni. 

Pihaknya akan menjalin koordinasi dengan DKK solo dan Puskesmas Jebres untuk pengecekan lingkungan dan laboratorium secara berkala. 

Pengecekan mulai dari hasil produksi, seperti makanan maupun air dan peralatan. 

Selain itu, pengecekan juga dilakukan saat paket makanan bergizi gratis akan didistribusikan kepada penerima.

"Kami selalu pengecekan organoleptik. Jadi dari tampilan, warna, dan bau, bahkan ahli gizi kami selalu merasakan masakan yang kami masak."

"Ketika masak itu ada beberapa termin, setiap termin selalu kami uji coba dan sampel makanan selalu kami siapkan."

"Bilamana ada hal yang tidak diinginkan, kami ada sampel yang bisa diuji," jelasnya. (*)

Sumber: Tribun Banyumas
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved