Berita Salatiga

Ratusan Siswa SMPN 8 Salatiga Diduga Keracunan Makanan MBG Sepulang Kemah, Keluarga Ikut Jadi Korban

Ratusan siswa SMPN 8 Salatiga keracunan makanan MBG sepulang kemah. Keluarga ikut mengalami diare setelah menyantap makanan MBG yang dibawa pualng.

Penulis: Reza Gustav Pradana | Editor: rika irawati
TRIBUNBANYUMAS/REZA GUSTAV
AMBIL JATAH - Sejumlah murid perwakilan dari setiap kelas di SMP Negeri 8 Salatiga, Sidorejo Kidul, Kecamatan Tingkir, Kota Salatiga, mengambil jatah makanan MBG, Senin (6/10/2025). Sekitar 192 siswa SMPN 8 Salatiga dilaporkan absen masuk sekolah di hari yang sama lantaran diduga keracunan MBG saat mengikuti kemah sekolah akhir pekan lalu. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, SALATIGA — Ratusan siswa SMPN 8 Salatiga diduga keracunan makanan program makan bergizi gratis (MBG).

Bahkan, kejadian keracunan makanan MBG ini tak hanya terjadi pada para pelajar tetapi juga keluarga mereka.

Pasalnya, beberapa anak membawa pulang makanan MBG yang kemudian disantap keluarga.

Para siswa yang mengalami keracunan MBG mendapatkan makanan gratis saat mengikuti kemah di kawasan Gunungpati, Kota Semarang, Jumat (3/10/2025).

"Adik saya sudah merasa badan tidak enak itu dari pulang kemah hari Jumat. Sejak semalam masuk rumah sakit," ungkap Lintang Adhi Prasetyo, warga Tingkir, Salatiga, Senin (6/10/2025).

Lintang mengatakan, sang adik bernama Deswita mengalami muntah, diare, hingga tubuh lemas.

Hingga Senin, tercatat ada 192 siswa dari sekolah yang sama dilaporkan absen atau izin tidak masuk sekolah karena mengalami gejala muntah, diare, sakit perut, dan tubuh lemas.

Baca juga: Kecelakaan Karambol di JLS Salatiga, Truk Kontainer Tabrak 2 Motor, 4 Orang Luka-luka

Awalnya, keluarga mengira pelajar kelas 8 itu hanya kelelahan. 

Tapi ternyata, gejala berlanjut, mulai muntah, sakit perut, mencret, dan tubuh melemah.

"Tadi pagi, sebelah adik saya juga kedatangan murid SMPN 8 kelas 7, juga dengan gejala yang sama, tadi pagi sekitar jam 9-an," imbuh dia.

Pasien tersebut sebelumnya sempat dirawat di tempat lain, tetapi kemudian dipindahkan ke rumah sakit yang lebih besar karena kondisi tak kunjung membaik.

Lintang mengatakan, belum ada informasi dari pihak sekolah terkait kejadian ini.

Namun, orangtua siswa lain menduga, gejala keracunan yang dialami anak mereka bersumber dari makanan MBG yang disantap pada Jumat di hari terakhir perkemahan.

Lintang prihatin terhadap lemahnya sistem pengawasan makanan MBG yang dikonsumsi anak-anak sekolah.

"Lebih hati-hati, perlu pengecekan dulu sebelum makanan itu dimakan sama murid-murid."

"Soalnya kejadian seperti ini sangat merugikan, kasihan murid-murid menahan sakit perut sampai merintih-rintih," ungkap dia.

Baca juga: 134 Anak di Purworejo Keracunan Makanan MBG. Dapur Penyedia Ternyata Belum Kantongi SHLS

Lintang juga mendapat informasi, dugaan keracunan makanan MBG juga dialami keluarga para siswa.

Pasalnya, ada siswa yang membawa pulang makanan MBG yang kemudian disantap kakak siswa tersebut.

"Soalnya, ini bukan 1-20 orang yang kena, kurang lebih 100 murid."

"Terdapat makanan yang dibawa pulang dan dimakan kakaknya, terus kakaknya keracunan," kata dia.

Absen Massal

Sementara, pihak SMPN 8 Salatiga mencatat, pada Senin, ada 192 murid tidak masuk sekolah.

Jumlah itu lebih besar dari rata-rata 70–80 murid yang biasanya izin setelah kegiatan lapangan seperti kemah.

Sebagian besar murid yang absen adalah peserta perkemahan gabungan kelas 7 dan 8.

Baca juga: Ada 1000 Pelajar Lebih di Jawa Tengah Keracunan Usai Santap MBG, Ini Langkah Pemerintah

Mereka absen karena sakit dan mengalami gejala seperti pusing, diare, muntah, sakit perut, dan kelelahan ekstrem.

Kepala Sekolah SMPN 8 Salatiga, Yohana Natallina Sari menyatakan, pihaknya belum bisa memastikan penyebab sakit anak didiknya.

"Kami belum bisa menyimpulkan penyebabnya. Informasinya, ada yang dirawat di rumah sakit tapi belum ada info lengkapnya," kata Yohana.

Pihak sekolah menyebutkan bahwa pada hari terakhir kemah, para siswa menerima jatah makanan MBG

Menu hari itu antara lain nugget tempe, burger, salad sayur, telur ceplok, dan semangka.

Disdik Turun Tangan

Dugaan keracunan makanan MBG ini membuat Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Salatiga turun tangan.

Kepala Disdik Salatiga Muh Nasiruddin menegaskan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Dinkes Salatiga untuk penyelidikan lebih lanjut.

Namun, dia meminta publik menunggu hasil resmi dari tim medis.

"Kami belum bisa mengatakan bahwa ini keracunan akibat MBG. Biar pihak medis yang menyimpulkan karena ini masih dalam tahap pencarian fakta di lapangan," kata Nasiruddin.

Sampel makanan dan sampel medis dari siswa yang terdampak disebut tengah dikumpulkan. 

Meski begitu, sekolah tetap menjalankan program MBG sembari menunggu hasil penyelidikan.

Ambulans dan tenaga medis juga terlihat dikerahkan di halaman sekolah pada Senin pagi, memeriksa siswa yang mengeluhkan gejala ringan saat masuk sekolah. (*)

Sumber: Tribun Banyumas
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved