Berita Salatiga
Satu Polisi Terluka di Kepala Kena Lemparan Batu saat Kericuhan di Depan Mapolres Salatiga
Lemparan benda keras oleh massa berlangsung sporadis, tepat setelah pagar sisi samping Mapolres diruntuhkan dan dibawa kabur.
Penulis: Reza Gustav Pradana | Editor: Rustam Aji
TRIBUNBANYUMAS.COM, SALATIGA - Satu polisi mengalami luka di kepala akibat kena lemparan batu saat kericuhan pecah di depan Mapolres Salatiga, Jumat (29/8/2025) malam.
Adalah Briptu Vido, dilaporkan mengalami luka di bagian kepala akibat lemparan batu saat berusaha mengamankan situasi.
Aksi Jumat (29/8/2025) memang berlangsung tak terkendali, beberapa peserta aksimelempar batu, kayu, bahkan tempat sampah besi ke arah aparat yang bertahan dengan tameng.
Di tengah kekacauan itu, Briptu Vido terkena lemparan batu tepat di pelipis dan dilarikan ke fasilitas medis untuk mendapatkan penanganan darurat.
Menurut Kapolres Salatiga, AKBP Veronica, tindakan aparat untuk menembakkan gas air mata merupakan langkah terakhir yang sangat terpaksa dilakukan guna mencegah jatuhnya korban lebih banyak.
“Kami sangat menghormati hak masyarakat dalam menyampaikan pendapat. Tapi ketika aksi berubah menjadi anarkis dan mengancam keselamatan jiwa, baik masyarakat maupun petugas, kami tidak tinggal diam dan bertindak tegas, terukur sesuai aturan hukum,” tegas AKBP Veronica.
Meski situasi sempat memanas, beberapa perwakilan massa masih diberi ruang untuk berdialog.
Dalam mediasi singkat yang difasilitasi pihak kepolisian sebelum massa benar-benar dibubarkan, Kapolres kembali menegaskan komitmen kepolisian untuk mendengarkan aspirasi masyarakat.

“Kami terbuka untuk mendengarkan aspirasi dengan cara yang baik dan tertib.
Namun apabila ada tindakan anarkis yang membahayakan keselamatan, tentu akan kami tindak sesuai aturan hukum,” tutup AKBP Veronica.
Baca juga: Massa Ricuh Padati Depan Mapolres Salatiga, Lempar Batu, Gotong Pagar, hingga Goyangkan Pohon
Baca juga: Gubernur Ahmad Luthfi Minta Masyarakat Jateng Tetap Tenang dan Tidak Terpengaruh Provokasi
Namun demikian, tak semua massa merespons ajakan itu.
Sebagian dari mereka memilih tetap bertahan di lapangan hingga akhirnya terpencar setelah gas air mata ditembakkan ke beberapa titik.
Aroma menyengat gas masih terasa hingga radius beberapa ratus meter dari titik konsentrasi massa.
Situasi Pascakericuhan: Kota yang Belum Sepenuhnya Tenang
Hingga menjelang tengah malam, suasana Kota Salatiga masih belum benar-benar pulih.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.