Berita Batang

RSUD Batang Buka Suara Soal Selang 30 Sentimeter Tertinggal di Tubuh Pasien dan Vonis HIV

RSUD Batang buka suara soal keberadaan selang 30 sentimeter dan vonis HIV kepada pasien Mistono.

Penulis: dina indriani | Editor: rika irawati
TRIBUNBANYUMAS/DINAS INDRIANI
MEDIASI - Direktur Utama RSUD Batang dr Any Rusydiani bersama pihak keluarga Mistono saat mediasi di RSUD Batang, Selasa (30/9/2025). Any menjelaskan keberadaan selang 30 sentimeter di tubuh Mistiono pascaoperasi batu ginjal dan vonis HIV yang diberikan kepada Mistiono. 

Ia menyebut, vonis tersebut hanya disampaikan secara lisan tanpa bukti laboratorium yang bisa diakses keluarga.

"Bapak saya masuk RS Oktober (tahun 2024) lalu, operasi dilakukan, dan kontrol sesuai jadwal."

"Tapi, sejak November, kondisi beliau makin lemah."

"Awal 2025, kami kembali ke RS dan diberitahu bahwa beliau divonis HIV. Kami tidak pernah menerima hasil lab tertulis," ungkap Yusro.

Ia juga menyayangkan minimnya edukasi yang diberikan kepada keluarga.

"Kami tidak tahu kalau ada selang yang ditinggal. Kalau tahu, pasti kami tanya kapan harus diambil. Saat kontrol pun tidak diberi tahu," tuturnya.

Pascaoperasi, Mistono mengalami nyeri hebat, urin bercampur darah dan nanah, serta kesulitan beraktivitas dan berujung vonis HIV.

Akhirnya, keluarga meminta rujukan ke RS Siti Khodijah Pekalongan.

Dari pemeriksaan lanjutan, termasuk USG dan rontgen, dokter menemukan adanya selang sepanjang 30 sentimeter yang tertinggal dalam tubuh Mistono pascaoperasi.

Baca juga: Musnahkan 1,5 Juta Batang Rokok Ilegal, Pemkab Purbalingga Komitmen Lindungi Pemasukan Negara

Dan hasil laboratorium independen di Pekalongan, justru menunjukkan Mistono nonreaktif HIV.

Meski demikian, ayahnya sempat mengonsumsi obat HIV selama hampir tujuh bulan.

Selama mengonsumsi obat, kondisi Mistono tidak membaik.

"Setelah selang diambil lewat operasi, kondisi saya langsung membaik dan normal kembali," kata Mistono.

Bikin Keluarga Renggang

Akibat vonis itu, Mistono cukup terpukul dan mengalami tekanan mental serta sosial, bahkan hubungan rumah tangganya renggang.

"Vonis itu ya sangat merugikan Bapak saya, keluargapun jadi berantakan," ujar Yusro.

Sumber: Tribun Banyumas
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved