Berita Semarang

Galuh Lemas Bersihkan Rumahnya yang Sudah Jadi Arang, Saat Kejadian Tengah Berada di Pasar

Benar-benar habis semua. Ijazah saya pun ikut terbakar, surat-surat penting, ATM, televisi, semua tidak ada yang tersisa.

Penulis: Rezanda Akbar D | Editor: Rustam Aji
tribun jateng/Rezanda Akbar D.
LUDES TERBAKAR - Warga sekitar melakukan pembersihan di rumah korban yang terdampak kebakaran, beberapa barang seperti seng, logam, dan bahan elektronik yang terbakar dikeluarkan dari rumah. 

Sementara itu, Wakil Wali Kota Semarang, Iswar Aminuddin, yang tiba di lokasi sekitar pukul 13.30 WIB menyampaikan jumlah jiwa yang terdampak mencapai 66 orang.

“Yang terdampak ada 10 rumah dengan jumlah 66 jiwa. Terhadap warga yang terdampak kami carikan tempat penampungan sementara,” ujarnya.

Pemkot Semarang menyiapkan balai RW dan aula kantor kecamatan sebagai hunian darurat. 

Selain itu, dapur umum juga disiapkan untuk memenuhi kebutuhan pangan korban selama masa tanggap darurat.

“Sore ini kita sedang menyiapkan dapur umum. Rencananya beroperasi satu sampai dua hari ke depan. Besok juga akan dilakukan pembersihan bersama-sama,” kata Iswar.

Pemerintah juga berkoordinasi dengan pihak kelurahan untuk membantu warga mengurus dokumen penting yang ikut terbakar, seperti KTP maupun surat-surat lain. (Rad)

Sementara itu, Putri (44) masih mengingat jelas detik-detik awal api melalap rumah-rumah di Kampung Bang Inggris dan Kampung Kulitan, Kelurahan Jagalan, Semarang Tengah, Sabtu (27/9/2025) siang. 

Saat itu, ia baru saja pulang dari membeli bumbu dapur.

Begitu sampai di gang kecil menuju rumahnya, ia mendapati suasana tak biasa.

“Saya baru mau masuk rumah habis beli bumbu dapur. Tahu-tahu lihat Bu Istiqomah keluar bawa barang-barang berharga dan berteriak panik. Api sudah menjulang ke atap rumahnya,” tutur Putri kepada Tribun Jateng, Minggu (28/9/2025).

Putri mengaku sempat terpaku, tak percaya api bisa sebesar itu dalam waktu cepat.

Ia kemudian berusaha mendekat, tetapi suami Istiqomah segera mencegah. 

Baca juga: Bupati Afif: Petani Wonosobo Masih Abai Informasi Iklim, Dispaperkan Harus Tindak Lanjuti

“Suaminya langsung teriak, ‘Jangan mendekat, bahaya’ Saya disuruh pergi. Namanya kebakaran kan cepat sekali merembet, saya langsung keluar,” ujarnya.

Sebelum benar-benar menjauh, Putri masih sempat berlari ke rumah tetangga sekitar.

Ia memberi tahu warga agar segera keluar dan membawa barang-barang berharga. 

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved