Berita Semarang

Galuh Lemas Bersihkan Rumahnya yang Sudah Jadi Arang, Saat Kejadian Tengah Berada di Pasar

Benar-benar habis semua. Ijazah saya pun ikut terbakar, surat-surat penting, ATM, televisi, semua tidak ada yang tersisa.

Penulis: Rezanda Akbar D | Editor: Rustam Aji
tribun jateng/Rezanda Akbar D.
LUDES TERBAKAR - Warga sekitar melakukan pembersihan di rumah korban yang terdampak kebakaran, beberapa barang seperti seng, logam, dan bahan elektronik yang terbakar dikeluarkan dari rumah. 

Usai bercerita, Galuh ikut membersihkan rumah-rumah yang terdampak. 

Mulai dari rumahnya dan tetangganya bersama warga lainnya.

Sesekali dia terlihat mondar-mandir di rumahnya yang tak memiliki atap dan sudah menjadi arang akibat dilahap sijago merah.

Sementara itu, Ketua RT setempat, Deni, mengatakan kebakaran melanda dua wilayah sekaligus, yakni RW 7 dan RW 8. 

Total ada sepuluh rumah yang terdampak, tiga diantaranya ludes terbakar.

“Api membesar karena angin bertiup ke arah selatan. Ada rumah dua lantai yang juga ikut terbakar. Untung pemadam datang meski sempat terhambat macet,” jelas Deni.

Baca juga: Progres Proyek Tol Jogja-Bawen, Alat Launcher Telah Terpasang, Girder Dipasang Dua Pekan Lagi

Di pemukiman padat penduduk itu, warga mulai membersihkan sisa puing rumah dari korban kebakaran.

Mereka yang terdampak sebagian menumpang di rumah kerabat, sebagian lagi ditampung di balai RW.

Sebelumnya diberitakan, Aniceto Magno Da Silva, Camat Semarang Tengah, mengatakan penyebab kebakaran yang melalap 10 rumah di Kampung Kulitan dan Kampung Inggris, Kelurahan Jagalan, Semarang Tengah, berasal dari sebuah kompor yang lupa dimatikan, Sabtu (27/9/2025) siang.

“Awalnya ada ibu-ibu yang sedang menggoreng, lalu pergi mengantar pesanan dan lupa mematikan kompor. Bukan korsleting listrik, tapi dari kompor yang ditinggal menyala. Dari situ muncul percikan api hingga akhirnya membesar,” ujar Aniceto saat dihubungi, Sabtu malam.

Peristiwa nahas itu terjadi sekitar pukul 11.58 WIB. Api cepat membesar karena suhu panas dan angin kencang. 

Mobil Damkar sempat kesulitan menjangkau lokasi lantaran akses jalan sempit. 

Petugas akhirnya menarik selang hampir 40 meter ke dalam permukiman.

“Syukurlah api bisa dipadamkan, kalau tidak bisa habis satu kampung,” jelas Aniceto.

Ia menyebut total ada 10 rumah yang terdampak dengan jumlah sekitar 25 sampai 30 kepala keluarga (KK) kehilangan tempat tinggal.

Baca juga: Serapan APBD Kudus Masih Rendah, Ketua DPRD Masan: Eksekusi Program Jangan Menunggu Akhir Tahun

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved