Longsor Majenang
Penemuan Buku 'Bayang Kematian' di Longsor Cilacap Membuat Ranti Makin Berharap Adiknya Ditemukan
Buku cerpen soal kematinan ditemukan dalam pencarian korban longsor Cilacap. Adik pemilik buku itu belum ditemukan.
Penulis: Permata Putra Sejati | Editor: rika irawati
Ringkasan Berita:
TRIBUNBANYUMAS.COM, CILACAP - Buku kumpulan cerita pendek (cerpen) yang ditemukan tim SAR gabungan di worksite A1 dalam pencarian korban longsor di Desa Cibeunying, Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, Selasa (18/1/2025), menambah duka Ranti (25).
Sebelum tertimbun tanah, buku milik Rianti itu dibaca ulang oleh sang adik yang hingga hari kedelapan pencarian korban longsor Cilacap belum ditemukan.
Hingga hari kedelapan pencarian korban longsor Cilacap, Kamis (20/11/2025), Rianti dan keluarga masih menunggu kabar penemuan si bungsu, Maesarah Salsabila (13).
Saat ditemukan, buku cerpen itu terbuka di chapter berjudul "Bayang Kematian".
Cerita di halaman tersebut mirip dengan kejadian yang tengah menimpa warga Cibeunying.
Baca juga: Senyum Si Bungsu Sebelum Tidur Jadi Penguat Tarkim Menunggu Putrinya Ditemukan dari Longsor Cilacap
Digambarkan, tokoh dalam cerpen itu tengah berupaya menyelamatkan temannya dari timbunan bangunan.
Berikut kutipan cerita dalam buku cerpen tersebut:
"Tanganku mulai menggali puing-puing yang mulai menimbun tubuh Sita, tapi timbunan bangunan itu terlalu kuat dan tanganku mulai terluka."
"Aku menangis dan aku harus mencari jalan menyelamatkan Sita."
"Kutatap sekelilingku, harus menemukan sesuatu yang kuat untuk menggali bangunan yang menimbun tubuhnya."
"Di sana, aku temukan sebuah besi yang sudah patah namun masih kuat dan bisa digunakan dengan segera."
"Aku berlari dan mulai menggali, lelah mulai mendera pada diriku."
"Ya Tuhan, sulit sekali. Aku mulai menangis dalam kekecewaan."
"Kulihat wajah Sita yang mulai melemah, tubuhnya tidak bisa dikeluarkan, hanya tangannya saja yang terus menggapaiku."
"Tenang, tenang ya, Sit, bagaimanapun aku akan menyelamatkanmu."
"Sita terus menatapku. Sungguh, aku tidak tega."
"Ya Tuhan, jangan ambil nyawa saudaraku. Aku ingin dia hidup dan tidak ingin kehilangan dirinya, aku menyayanginya."
"Percuma, tanganmu tak kuat, bangunan ini terlalu kuat."
"Suaranya semakin lemah," demikian tulisan pada buku tersebut.
Semakin menyayat ketika terbaca kalimat lain pada halaman berikutnya:
"Aku terus berdoa agar ada yang mau mendengarkan teriakanku."
"Lalu aku menemukan Tim SAR yang sedang menyelamatkan para korban," cerita dalam buku itu.
Baca juga: Keluarga Berharap Fani dan Tatin Ditemukan di Hari Kedelapan Pencarian Korban Longsor Cilacap
Ranti mengatakan, dua adiknya menjadi korban longsor Cilacap yaitu, Maesarah Salsabila (13) dan Dyah Ramadani (17).
Keduanya hilang tertimbun longsor.
Namun, Dyah telah ditemukan lebih dulu dalam kondisi meninggal dunia.
Menurut Ranti, buku cerpen yang ditemukan itu merupakan hadiah dari mantan kekasihnya pada 2016.
"Itu adalah buku milik saya, ada banyak buku lain dan suka dibaca sama adik-adik saya," ujarnya kepada Tribunbanyumas.com, di lokasi, Kamis.
Ia menuturkan, saat longsor terjadi, buku itu berada di kamar salah satu adiknya karena memang sering dibaca berulang.
Ingin Jadi Idol K-Pop
Ranti mengenang sosok adik bungsunya yang berusia 13 tahun itu dengan suara lirih.
"Adek saya yang bungsu adalah siswa SMP 2 Majenang, udah kelas 3 dan mau lulus."
"Adik saya suka curhat."
"Dia cerita kalau ingin jadi idol Kpop. Dia suka belajar bahasa Inggris."
"Dia suka Blackpink. Suka Blackpink dan lagu-lagu barat juga," katanya.
Baca juga: Korban Longsor Cilacap akan Direlokasi ke Desa Jenang, Data Awal Ada 296 KK Terdampak
Ia terus berusaha tegar dan mencoba ikhlas meski kesedihan masih melingkupi.
Ia berharap, jasad adik bungsunya segera ditemukan agar bisa dimakamkan secara layak seperti saudarinya yang lain, Dyah (17), yang ditemukan di hari sebelumnya.
"Buku itu bukan khusus judulnya tentang kematian tapi kebetulan pas ketemu dan dibuka, pas judul chapternya itu," ujarnya.
Selain buku cerpen itu, tim di lapangan juga menemukan sejumlah buku sekolah milik korban.
Hingga hari ke delapan operasi SAR, ada tiga korban longsor Cilacap yang belum ditemukan. (*)
| Keluarga Berharap Fani dan Tatin Ditemukan di Hari Kedelapan Pencarian Korban Longsor Cilacap |
|
|---|
| Senyum Si Bungsu Sebelum Tidur Jadi Penguat Tarkim Menunggu Putrinya Ditemukan dari Longsor Cilacap |
|
|---|
| Pemerintah Diminta Segera Siapkan Hunian dan Trauma Healing untuk Korban Longsor Majenang |
|
|---|
| BREAKINGNEWS - 3 Korban Longsor Belum Ditemukan, Tim SAR Perpanjang Operasi Pencarian 3 Hari |
|
|---|
| Korban Longsor Cilacap akan Direlokasi ke Desa Jenang, Data Awal Ada 296 KK Terdampak |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/banyumas/foto/bank/originals/20112025-pencarian-korban-longsor-cilacap-longsor-majenang-memasuki-hari-kedelapan.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.