Longsor Pandanarum

Tanah Basah Bahayakan Tim SAR Pencari Korban Longsor Banjarnegara, 26 Warga Masih Hilang Kontak

Pencarian korban longsor Banjarnegara terkendala kondisi tanah yang masih basah dan bergerak. BNPB akan geser alat berat dari Cilacap.

Penulis: rika ira | Editor: rika irawati
BPBD Banjarnegara
LONGSOR BANJARNEGARA — Lokasi terdampak tanah longsor di Dusun Situkung, Desa Pandanarum, Kecamatan Pandanarum, Kabupaten Banjarnegara, yang diambil menggunakan drone. Pencarian korban hilang longsor Banjarnegara terkendala kondisi tanah longsor yang masih basah sehingga membahayakan tim SAR gabungan. 
Ringkasan Berita:
  • Pencarian korban longsor Banjarnegara terkendala kondisi tanah yang masih basah dan berlumpur sehingga membahayakan tim SAR gabungan.
  • Memasuki hari keempat pencarian, masih ada 26 korban longsor yang hilang kontak.
  • BNPB akan menggeser sejumlah alat berat dan anjing pelacak dari lokasi longsor Cilacap untuk memaksimalkan pencarian korban longsor Banjarnegara.

 

TRIBUNBANYUMAS.COM, BANJARNEGARA - Pencarian korban longsor di Dusun Situkung, Desa/Kecamatan Pandanarum, Kabupaten Banjarnegara, terkendala kondisi material longsor yang masih basah.

Hari keempat pencarian korban longsor, Rabu (19/11/2025), ada 26 orang yang hilang kontak.

Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (Kapusdatin BNPB) Abdul Muhari mengatakan, kondisi material longsor yang masih basah membahayakan pergerakan personel yang melakukan pencarian.

Hal ini membuat pencarian korban longsor Banjarengara pada hari ketiga pascalongsor, dihentikan beberapa kali.

"Sebenarnya, modifikasi cuaca sudah dilakukan di langit Banjarnegara. Tapi, kendala pencarian di hari Selasa kemarin, upaya penarian beberapa kali dihentikan karena kondisi material longsoran masih basah dan bergerak sehingga membahayakan personel di lapangan kalau melakukan pencarian," kata Muhari dikutip dari Kompas TV, Rabu pagi.

Baca juga: Area Longsor Pandanarum Banjarnegara Masih Dipenuhi Lumpur, Pencarian Korban Tak Gunakan Alat Berat

Muhari mengatakan, kondisi ini diperparah dengan area permukiman terdampak longsor Banjarnegara mengadang alur longsoran.

Sehingga, pergerakan tanah yang masih bekerja akan sangat membahayakan tim SAR gabungan yang bekerja.

Dalam pencarian korban longsor Pandanarum ini, kata Muhari, tim SAR gabungan mendapat pendampingan dari Badan Geologi.

Petugas dari Badan Geologi inilah yang  memberikan rekomendasi apakah pencarian bisa dilanjutkan atau ada hal-hal lain yang harus diperhatikan terkait kondisi tanah di lokasia longsor.

"Badan Geologi menyarankan apakah upaya pencarian dihentikan sementara untuk melihat pergerakan tanah membahayakan dan menimbulkan fatalitas atau tidak."

"Ini yang sangat kami pertimbangkan di lapangan, jangan sampai pencarian korban menimbulkan fatalitas yang baru," imbuhnya.

Pagi ini, pencarian korban longsor Banjarnegara dimulai pukul 06.00 WIB.

Data BNPB, Rabu pagi, longsor Banjarnegara mengakibatkan dua orang tewas dan 26 warga belum bisa dihubungi.

Warga yang hilang kontak ini diduga tertimbun longsor.

Kirim Peralatan Bantuan

Abdul Muhari mengatakan, tim SAR telah melakukan pemetaan wilayah menggunakan drone terkait lokasi longsor.

"Kami sudah mengidentifikasi secara presisi mana-mana titik rumah sebelum longsor terjadi sehingga site pencarian sudah bisa dilakukan secara detail."

"Tetapi, sekali lagi, pencarian di lapangan benar-benar melihat apakah kondisi tanah membahayakan atau tidak di lapangan," jelasnya.

Baca juga: 917 Warga Mengungsi Akibat Longsor Pandanarum, BPBD Banjarnegara Pastikan Pasokan Logistik Aman

Muhari mengatakan, akses ke lokasi longsor Banjarnegara menunjukkan adanya indikasi gerakan tanah yang masih aktif.

Hal ini terlihat dari retakan tanah yang ditemukan di sekitar akses longsor.

Meski begitu, Muhari memastikan, lokasi longsor Banjarengara bisa ditembus tim SAR gabungan meski menimbulkan tantangan.

Rencananya, pihaknya akan mengirim bantuan alat berat dan anjing pelacak untuk memaksimalkan pencarian korban longsor Banjarnegara.

"Alat berat dan K-9 (anjing pelacak) dari Cilacap akan digeser ke Banjarnegara, juga dari tempat lain."

"Dukungan perangkat ini diharapkan membuat pencarian bisa optimal," katanya.

Diberitakan sebelumnya, longsor menerjang Dusun Situkung, Desa/Kecamatan Pandanarum, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, Minggu (16/11/2025).

Longsor merusak puluhan rumah dan mengakibatkan dua warga tewas.

Sementara, 26 orang masih hilang kontak dan diduga tertimbun longsor.

Selain korban jiwa, longsor Banjarnegara juga menelan setidaknya 280 ternak sapi kambing warga.

Lahan pertanian yang ditanami padi, cabai, tomat, dan kapulaga juga ikut tertimbung longsor Pandanarum. (*)

Sumber: Tribun Banyumas
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved