Berita Cilacap
Kesaksian Para Korban, Kisah Longsor Timbun Pemukiman di Cibeunying Cilacap
Dalam waktu yang tidak terlalu lama, patahan kayu, rumah meluncur deras, menimbun puluhan rumah yang berdiri di dua dusun
Penulis: Permata Putra Sejati | Editor: khoirul muzaki
Mereka masih menunggu kabar tentang Yuni, ibu dari Lia dan Maya.
Yang hingga Jumat (14/11/2025) siang, Yuni belum ditemukan.
Di tengah kesibukan para petugas menggali reruntuhan, Wardi masih mondar-mandir memantau titik di mana ia yakin keluarganya berada.
Setiap suara mesin berhenti, ia menahan napas, berharap ada kabar dari bawah tumpukan tanah itu.
"Yang penting ketemu dulu hidup atau nggak, saya ingin mereka pulang," ucapnya pelan.
Di Dusun Tarukahan dan Cibuyut, jejak kehancuran terlihat di mana-mana.
Sejumlah rumah tak lagi dapat dikenali bentuknya rata dengan tanah dan ada yang terkubur hingga atap.
Ada pula yang hancur berkeping-keping terseret arus tanah.
Pohon besar roboh melintang.
Di beberapa titik, pakaian, bantal, dan perabotan berserakan
Para relawan dan Tim SAR Gabungan harus berpijak hati-hati karena tanah masih labil.
Aroma tanah basah bercampur kayu patah serta suara mesin alat berat menggema dari kejauhan.
Dari jauh ada tangis keluarga yang menunggu di pinggir lokasi menjadi latar suara yang tak kuasa didengar.
Berdasarkan pendataan sementara, berikut kondisi korban longsor di dua dusun terdampak:
Dusun Tarukahan
Selamat: 15 orang
Meninggal dunia: 2 orang
Dalam pencarian: 7 orang
Total: 24 orang
Dusun Cibuyut
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/banyumas/foto/bank/originals/longsor-majenangg.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.