Kebumen

Warga Panjatan Kebumen Trauma Banjir, Minta Tanggul Permanen

Tanggul Sungai Karanganyar, Kebumen, jebol lagi (9/11) rendam pemukiman. Warga trauma 3x banjir setahun, sebut proyek tanggul 'ala kadarnya'.

Penulis: Agus Iswadi | Editor: Daniel Ari Purnomo
TRIBUN BANYUMAS/ AGUS ISWADI
KONDISI TANGGUL JEBOL, Anak-anak berada di sekitar tanggul yang jebol di wilayah Kelurahan Panjatan Kecamatan Karanganyar Kabupaten Kebumen, Selasa (11/11/2025) siang. Warga resah karena ini kejadian ketiga dalam setahun dan mendesak perbaikan tanggul permanen. 

Ringkasan Berita:
  • Tanggul Sungai Karanganyar di Panjatan, Kebumen, jebol pada Minggu (9/11) malam.
  • Tanggul berupa tumpukan kandi pasir tak kuat menahan debit air hujan.
  • Ini ketiga kalinya banjir melanda dalam setahun (Nov 2024, Mar 2025, Nov 2025).
  • Warga Paryanto (43) kehilangan 20 ekor ayam dan minta tanggul permanen.
  • Warga lain, Agus, menyebut proyek tanggul 'ala kadarnya' dan bikin was-was.

TRIBUNBANYUMAS.COM, KEBUMEN - Warga di Kelurahan Panjatan, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Kebumen, kini hidup dalam was-was.

Banjir kembali menerjang pemukiman mereka setelah tanggul Sungai Karanganyar jebol pada Minggu (9/11/2025) malam.

Tanggul yang hanya berupa tumpukan kandi berisi pasir itu tak kuat menahan peningkatan debit air sungai setelah wilayah itu diguyur hujan deras.

Baca juga: Banjir di Kebumen Surut, Warga dan Relawan Gotong Royong Bersih-bersih Lingkungan

Akibatnya, air meluap menggenangi rumah warga, masjid, kantor kelurahan, sekolah, hingga akses jalan raya.

Trauma Banjir Tahunan

Pantauan di lapangan, Selasa (11/11/2025), warga tampak sibuk membersihkan perabot rumah yang kotor akibat genangan air.

Salah satunya Paryanto (43), yang rumahnya terendam air setinggi sekitar 50 cm.

Baginya, kejadian ini adalah luka lama yang kembali terbuka.

Ini adalah banjir ketiga kalinya yang ia alami dalam kurun waktu satu tahun, setelah kejadian serupa pada November 2024 dan Maret 2025.

Paryanto, yang rumahnya berjarak sekitar 250 meter dari tanggul jebol, meminta pihak terkait tidak lagi melakukan perbaikan sementara.

Ia menuntut tanggul dibangun permanen agar warga tidak terus menjadi korban.

"Kalau nggak sekalian permanen percuma, buat apa, habisin biaya," katanya kepada Tribunbanyumas.com.

Banjir kali ini tak hanya merusak perabot rumahnya, tapi juga menghanyutkan ternak peliharaannya.

"Ayam pada hilang, ada sekitar 20 ekor," terangnya pasrah.

Proyek Ala Kadarnya

Rasa cemas juga menghantui Agus, warga lain yang rumahnya hanya berjarak beberapa meter di depan tanggul jebol.

Ia mengaku selalu was-was setiap kali hujan deras mengguyur.

Agus curiga, perbaikan tanggul yang dilakukan sebelumnya tidak serius dan terkesan seadanya.

"Ini sudah ketiga kalinya (banjir). Dan secara orang awam, kalau lihat itu bikin was-was proyek tanggulnya. Ya ala kadarnya," ungkapnya. (Ais) 

Sumber: Tribun Banyumas
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved