Kebumen Berdaya
Gengsi Jadi Petani? Tidak di Kebumen, Anak Mudanya Olah Sawah Pakai Drone dan Pompa Tenaga Surya
Di saat banyak anak muda gengsi jadi petani, pemuda di Kebumen ini justru bangga mengolah sawah berbekal drone dan tenaga surya.
Penulis: Agus Iswadi | Editor: Daniel Ari Purnomo
TRIBUNBANYUMAS.COM, KEBUMEN - Deru mesin traktor perahu yang lincah membelah lumpur di persawahan Desa Grenggeng, Kecamatan Karanganyar, seolah menjadi genderang perang melawan sebuah ancaman sunyi: krisis regenerasi petani.
Di atasnya, duduk dengan gagah seorang pemuda berusia 23 tahun.
Ini bukan pemandangan biasa. Ini adalah potret perlawanan sebuah desa yang menolak profesi petani mati ditelan zaman.
Baca juga: Punya Pabarik Sarung Tangan dari Korea, Kebumen Berharap Tak Lagi Jadi Kabupaten Termiskin di Jateng
Di saat banyak anak muda lebih memilih merantau atau bekerja di sektor lain, Pemerintah Desa Grenggeng justru berhasil memanggil pulang para pemudanya.
Mereka tidak diajak untuk bertani dengan cara konvensional yang melelahkan, melainkan menjadi motor penggerak sebuah lumbung pangan modern seluas 5 hektare.
Gerakan Tani Muda
Kepala Desa Grenggeng, Eri Listiawan, melihat potensi besar di desanya yang seringkali tak tergarap maksimal.
Baginya, gerakan tani muda ini adalah jawaban atas dua tantangan sekaligus: menciptakan produk pangan sehat dan memastikan ada generasi penerus yang mau menggarap sawah.
"Karena kita punya semangat untuk memunculkan produk pangan sehat, tentu selain meninggalkan pertanian kovensional juga sekaligus kadersiasi di bidang ketahanan pangan, khususnya anak-anak muda terlibat langsung dalam pertanian integrasi peternakan dan perikanan tani padi," katanya kepada Tribunbanyumas.com, Senin (27/10/2025).
Konsepnya pun tak main-main. Di atas lahan milik desa itu, kini berdiri sebuah ekosistem pertanian terpadu.
Ada tujuh kolam lele, tiga kolam nila, kandang ayam, kambing, hingga budidaya maggot.
Semua saling terhubung dalam sebuah siklus yang efisien.
Maggot menjadi pakan ternak, dan kotoran ternak diolah menjadi pupuk organik untuk sawah.
Salah satu petani muda yang terlibat, Setiadi (23), mengaku senang bisa menjadi bagian dari gerakan ini.
Menurutnya, dukungan penuh dari Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) menjadi kunci.
Tak hanya menyediakan sarana prasarana, BUMDes juga siap menyerap seluruh hasil panen.
| Senangnya Siswa SMPN 4 Gombong Kebumen Dapat Hadiah Sepeda dari Bupati Lilis dan Forkopimda |
|
|---|
| Hari Cuci Tangan Pakai Sabun, Anak-anak di Kebumen Biasakan Hidup Sehat Sejak Dini |
|
|---|
| Dinas Dorong Bahan Pangan Lokal Kebumen Terserap Program MBG |
|
|---|
| Bupati Kebumen Lilis Pastikan tak Ada Jual Beli Jabatan : Kalau Ada WA Saya! |
|
|---|
| Kuwat Bersyukur Guru Ngaji di Kebumen Diperhatikan |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.