Berita Cilacap

Dari Semangat Ayah, Kini Konservasi Mangrove Simanja di Kutawaru Jadi Pusat Edukasi dan Ekowisata

Naswan, Ketua Kelompok Sida Asih, mengisahkan bahwa semangat konservasi bermula dari sang ayah.

Penulis: Rayka Diah Setianingrum | Editor: Rustam Aji
Tribunbanyumas.com/Rayka Diah
PEMBIBITAN MANGROVE - Warga memelihara ribuan bibit mangrove di lahan konservasi Simanja sebagai upaya mencegah abrasi dan menjaga ekosistem pesisir. 

Unit usaha ini memberi peluang kerja bagi petani dan nelayan musiman yang sebelumnya sering menganggur.

"Kalau tidak musim melaut, nelayan bisa bekerja di kelompok ini, jadi tetap ada pemasukan," katanya.

Dikatakan Naswan, keberadaan kelompok ini juga membuka peluang distribusi bibit mangrove ke luar daerah.

"Kami bisa menjual bibit mangrove keluar, hasilnya masuk kas kelompok, dan itu menjadi dana bersama," ungkapnya.

Hingga kini, Simanja telah menyalurkan lebih dari 45 ribu bibit mangrove untuk program penghijauan di wilayah Segara Anakan.

"Sudah banyak instansi yang menggandeng kami, termasuk Pertamina dan Pelindo, untuk program penghijauan," ujarnya.

Selain konservasi dan ekonomi, Simanja juga menjadi tempat edukasi bagi anak-anak sekolah hingga mahasiswa.

"Dari PAUD sampai perguruan tinggi datang ke sini, mereka belajar langsung pentingnya menjaga pesisir dengan menanam mangrove," kata Naswan.

Bagi warga Kutawaru, keberadaan Simanja menjadi bukti nyata bahwa lingkungan yang terjaga bisa menumbuhkan kesejahteraan.

"Dengan adanya Simanja, masyarakat bukan hanya menjaga lingkungan, tapi juga bisa meningkatkan penghasilan," pungkasnya. (ray) 

Sumber: Tribun Banyumas
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved