Berita Cilacap

Mall Pelayanan Publik Cilacap Sering Terlihat Sepi, Tak Efektif Layani Masyarakat? Ini Kata Pemkab

Mal Pelayanan Publik Cilacap kerap terlihat sepi pengunjung. Meski begitu, MPP mengeklaim, layanan mereka masih berjalan baik.

TRIBUNBANYUMAS/RAYKA DIAH
MPP CILACAP - Suasana Mall Pelayanan Publik (MPP) Kabupaten Cilacap yang kini lebih banyak mengarahkan layanan ke sistem digital, Kamis (25/9/2025). 

TRIBUNBANYUMAS.COM, CILACAP – Mall Pelayanan Publik (MPP) Kabupaten Cilacap kerap terlihat sepi dan minim petugas di sejumlah counter layanan.

Kondisi ini menimbulkan pertanyaan publik, apakah keberadaan MPP berjalan efektif.

Lokasi MPP berada di lantai dua Terminal Tipe A Kabupaten Cilacap.

Saat dikonfirmasi, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Cilacap, Ferry Adhi Dharma menegaskan, keberhasilan MPP tidak diukur dari banyaknya pengunjung.

"Era sekarang sudah digital jadi tidak semua layanan harus dilakukan secara tatap muka di MPP," kata Ferry, Kamis (25/9/2025).

Baca juga: Sengketa Lahan di Perbatasan Nusakambangan, Nelayan dan Petani Ujungalang Geruduk Kantor BPN Cilacap

Ia mencontohkan, layanan Loka POM yang sejak 31 Maret sudah tidak lagi melayani secara offline.

"Layanan Loka POM kini menggunakan QR Code yang tersedia di MPP dan langsung terhubung ke layanan online," jelasnya.

Namun, Ferry menyebut, ada layanan tertentu yang tetap harus dilakukan secara langsung.

"Contohnya, uji laboratorium, itu harus ke Banyumas atau Purwokerto karena fasilitasnya ada di sana," ujarnya.

Selain itu, Ferry menjelaskan, layanan Taspen hanya hadir sepekan sekali, tepatnya setiap Kamis.

Sementara, BPJS Kesehatan juga tidak buka setiap hari.

"Dulu, memang layanan non prioritas diarahkan ke MPP online jadi tidak semua counter diisi petugas setiap hari," katanya.

Meski demikian, pada musim ramai atau week season, MPP Cilacap bakal penuh pengunjung.

"Ketika ramai, layanan Capil dan BPJS bisa mencapai 100 hingga 120 orang per hari, sampai kursi tunggu tidak muat," ungkap Ferry.

Kembangkan MPP Oline

Ferry menambahkan, kini Pemkab Cilacap juga mengembangkan MPP Online untuk memudahkan masyarakat.

"Beberapa perizinan di luar OSS sudah bisa difasilitasi MPP Online, misalnya izin non-perusahaan atau KPPN," jelasnya.

Baca juga: Gaji Rp 2,6 Juta Masih tak Cukup, Buruh di Cilacap Tuntut UMK 2026 Naik

OSS atau Online Single Submission merupakan sistem perizinan berusaha terpadu secara elektronik yang dikelola pemerintah pusat.

Melalui OSS, proses pengurusan izin usaha lebih cepat karena cukup dilakukan secara online tanpa harus datang ke kantor pelayanan.

Menurut Ferry, layanan perizinan yang paling banyak diakses di Cilacap adalah Surat Izin Praktik tenaga kesehatan dan medis.

"Cilacap punya sekitar 4.000 hingga 4.500 tenaga medis sehingga izin praktik mereka banyak yang difasilitasi lewat MPP," katanya.

Saat ini, dari 23 instansi yang pernah bergabung, tinggal 18 instansi yang masih membuka layanan di MPP.

"Dinas Perhubungan, Kementerian Agama, dan BPOM mundur karena memang tidak ada lagi layanan yang bisa dilaksanakan di MPP," jelasnya.

Dinas Perhubungan misalnya, sudah tidak lagi mengurus izin angkutan karena kewenangan beralih ke provinsi.

"Layanan uji KIR juga tidak mungkin dilayani di MPP, jadi tetap diarahkan ke kantor dinas," ujarnya.

Ferry menegaskan, ukuran keberhasilan MPP tidak ditentukan oleh ramainya pengunjung.

"Indikator utama keberhasilan MPP adalah kualitas pelayanan publik dan kemudahan bagi pelaku usaha," tegasnya. (*)

Sumber: Tribun Banyumas
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved