Namun, ia mengaku baru menekuninya secara serius mulai tahun 2022. 

Keputusan berbisnis sejak masih kuliah diambilnya atas dasar keinginan kuat mandiri secara finansial dan tidak terlalu bergantung pada orangtua.

"Dengan memulai dari kuliah, saya bisa membangun relasi dan pengalaman lebih awal, itu modal penting untuk masa depan," ucapnya.

Meski begitu, Rizky tidak menampik, mengelola waktu antara bisnis dan kuliah bukanlah hal mudah. 

Di awal, ia sempat tertinggal beberapa materi kuliah karena fokus pada bisnis. 

Baca juga: Dekan Fakultas Kedokteran Unsoed Purwokerto Gugat UU Kesehatan, Ini Gara-garanya!

Namun, ia menyiasati dengan belajar dari resume materi dan bertanya kepada teman.

"Lambat laun, saya mulai menemukan ritme."

"Setelah bisnis saya berjalan stabil, saya bisa lebih bijak mengatur fokus antara kuliah dan usaha," jelas Rizky. 

Ia juga menambahkan, banyak ilmu dari perkuliahan yang bisa langsung diterapkan dalam bisnisnya, dan itu membuat usahanya berkembang lebih optimal.

Perlu Keluar dari Zona Nyaman

Menutup ceritanya, Rizky mengatakan, menjalani kuliah sambil membangun usaha adalah tantangan yang layak diambil. 

Menurutnya, mahasiswa perlu berani keluar dari zona nyaman, mengelola waktu dengan bijak, dan tidak takut lelah.

"Kuliah dan usaha sama-sama menuntut tanggung jawab."

"Kalau bisa dijalani dengan seimbang, hasilnya akan terasa luar biasa setelah semuanya selesai," ungkapnya. (*)