TRIBUNBANYUMAS.COM, SEMARANG – Cikal bakal korupsi bisa tumbuh di lingkungan kampus, bahkan dilakukan langsung mahasiwa.
Itu sebabnya, kesadaran memberantas korupsi harus ada dalam diri setiap mahasiswa dan insan kampus.
Hal ini diungkapkan Wakil Ketua KPK Fitroh Rohcahyanto saat memberi kuliah umum kepada mahasiswa baru Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, Jumat (22/8/2025).
Kuliah umum antikorupsi bertajuk "Pencegahan Korupsi dalam Memperkuat Integritas dan Budaya Antikorupsi di Lingkungan Perguruan Tinggi" ini berlangsung di Muladi Dome Tembalang, Kota Semarang, Jawa Tengah.
"Kita sudah tahu korupsi itu apa artinya. Yang kurang kita ketahui adalah tentang kesadaran diri, tentang sifat anti korupsi," kata Fitroh dalam forum.
Baca juga: Blak-blakan, Presiden Prabowo Subianto Akui Banyak Korupsi di BUMN dan BUMD
Ia mencontohkan, budaya korupsi dapat dicegah sejak di ruang kelas.
Menurutnya, pelanggaran integritas masih marak di sekolah maupun kampus, mulai dari menyontek, praktik gratifikasi, hingga pengadaan yang tidak transparan.
"Nyontek sana sini adalah cikal bakal korupsi," lanjutnya.
Fitroh juga mengingatkan pentingnya integritas di lingkungan pendidikan.
Menurutnya, dunia akademik yang kehilangan integritas menghancurkan pondasi masa depan bangsa.
Ia memotivasi mahasiswa untuk belajar secara ikhlas, mengejar ilmu, menghormati orangtua, serta menjauhi perilaku korupsi.
Ia menegaskan, praktik korupsi di Indonesia sudah berlangsung lama dan bersifat sistemik.
Karena itu, solusinya tidak cukup mengganti pelaku tetapi juga membarui sistem hukum yang ada.
Baca juga: Undip dan UNS Masuk 10 Besar Webometrics Edisi Juli 2025, UI Masih tak Terkalahkan
Selain itu, Fitroh juga menyinggung pentingnya peran pendidikan dalam membangun budaya antikorupsi.
Hal ini sejalan dengan United Nation Convention Against Corruption yang menekankan peningkatan kesadaran masyarakat terhadap bahaya korupsi serta pentingnya partisipasi aktif dalam pencegahannya.