Berita Semarang

Konflik Memanas, Warga Pasang Spanduk Usir Keluarga Bocah 'Mlipir Sungai' di Semarang

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

WALI KOTA TURUN TANGAN - Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng Pramestuti (tengah), memberikan keterangan kepada media di Semarang, Selasa (5/8/2025), terkait konflik sosial yang menimpa keluarga siswi JES. Ia merespons konflik yang memanas ini dengan cara memerintahkan Camat Gajahmungkur untuk segera turun tangan mencari solusi dan memastikan hak pendidikan anak tersebut terlindungi.

Ada pula keluhan soal membakar sampah secara sembarangan.

Serta membiarkan anjing peliharaannya berkeliaran tanpa adanya pengawasan.

Hingga adanya tuduhan serius seperti melakukan pencemaran nama baik dan juga pengancaman.

Juladi Boga Siagian, ayah dari bocah 'mlipir sungai' itu, membantah tudingan warga.

Soal sampah, ia mengaku itu adalah barang rongsokan yang sedang ia jemur.

Soal anjing, ia mengaku hanya melepasnya di malam hari dan selalu dalam pantauannya.

Ia pun merasa tuntutan pengusiran ini telah melanggar Hak Asasi Manusia (HAM).

“Tolong berikan solusi, jangan asal usir, itu melanggar HAM," ungkapnya.

Konflik yang semakin memanas ini akhirnya sampai ke telinga Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng Pramestuti.

Ia menegaskan bahwa Pemerintah Kota Semarang akan segera turun tangan.

Saat diwawancarai oleh awak media, Wali Kota Agustina tampak berbicara dengan raut wajah yang sangat serius.

Dikerubungi oleh para jurnalis yang menyodorkan alat rekam, ia memberikan sebuah pernyataan yang tegas.

Ia menegaskan komitmennya untuk melindungi hak anak di tengah konflik orang dewasa ini.

Prioritas utamanya adalah nasib dari sang anak, yaitu JES.

“Ya, pokoknya kita harus bantu. Kita harus bantu semua anak tidak terkecuali mendapatkan akses pendidikan yang layak dan akses ekonomi tentunya,” ujar Agustina, Selasa (5/8/2025).

Halaman
123

Berita Terkini