TRIBUNBANYUMAS.COM, PURWOKERTO - Empat tahun sejak peletakan batu pertama, pembangunan Masjid Seribu Bulan Sabit di Purwokerto belum menunjukkan progres signifikan.
Proyek yang sempat digadang-gadang menjadi ikon baru Banyumas ini masih menunggu kejelasan bantuan dari pemerintah pusat.
Bupati Banyumas, Sadewo Tri Lastiono, mengungkapkan hingga awal Agustus 2025, pemerintah daerah masih menanti realisasi dukungan dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Janji bantuan itu sebelumnya disampaikan langsung oleh Menteri PUPR saat kunjungan ke Banyumas.
"Karena adanya efisiensi anggaran di tingkat pusat, sampai saat ini bantuan tersebut belum bisa turun," katanya kepada Tribunbanyumas.com, Selasa (5/8/2025).
Meski demikian, ia menegaskan Pemkab Banyumas tetap berkomitmen melanjutkan pembangunan masjid secara bertahap menggunakan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
Tahun direncanakan akan membangun tembok keliling terlebih dahulu, dan itu menggunakan dana APBD, bukan dana donasi.
Dana dari masyarakat akan digunakan nanti, apabila bangunan utama sudah siap.
Langkah terbuka ini, baik dari pengurus yayasan maupun Pemkab, dinilai sebagai bentuk tanggung jawab merespons kekhawatiran publik soal transparansi pengelolaan dana infak.
Dengan rencana pembangunan bertahap dan komitmen tidak sembarangan menggunakan donasi, Pemkab berharap kepercayaan masyarakat tetap terjaga.
Baca juga: Yayasan Bicara Soal Penarikan Donasi Masjid Seribu Bulan Banyumas, Klaim Dana Masih Utuh
Masjid Seribu Bulan Sabit pertama kali digagas oleh Bupati Banyumas saat itu, Achmad Husein, pada pertengahan 2020.
Ia menginginkan adanya masjid agung baru yang berstatus sebagai aset milik pemerintah daerah, mengingat Masjid Agung lama di pusat kota merupakan milik yayasan takmir, bukan Pemkab.
Untuk mewujudkan impian itu, Husein menggandeng Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, yang juga arsitek, untuk mendesain masjid tersebut.
Maka lahirlah konsep simbolik "Seribu Bulan Sabit", terinspirasi dari malam Lailatul Qadar ataubmalam yang lebih baik dari seribu bulan.
Bentuk bulan sabit menjadi lengkungan utama desain, menciptakan nuansa spiritual yang modern.