TRIBUNBANYUMAS.COM, PURWOKERTO - Es krim hasil praktikum di kampus yang dilakukan Yuki Rahmayanti bersama suami, Andromeda Sindoro, kini menembus pasar ekspor bernilai miliaran rupiah.
Mengusung merek Sweet Sundae, es krim produk UMKM di Yogyakarta itu kini disuguhkan di hotel, restoran, kafe, dan supermarket di berbagai daerah.
Bahkan, juga di meja-meja di Uni Emirat Arab (UEA).
Selain es krim, Sweet Sundae juga memproduksi gelato.
Dari tampilan, es krim dan gelato memang terlihat mirip.
Yang membedakan adalah teksturnya.
Gelato mmeiliki tekstur lebih padat dan lebmut dibandingkan es krim.
Kandungan lemaknya juga lebih rendah lantaran dibuat dengan bahan lebih banyak susu tetapi sedikit krim.
Saat proses pembuatannya, udara yang masuk dalam adonan gelato juga lebih sedikit.
Baca juga: Dibuang Sayang, Buah Lokal Disulap Warga Banyumas Jadi Dodol. Hasilkan Omzet Puluhan Juta Per Bulan
Owner Sweet Sundae, Yuki Rahmayanti mengatakan, ide membuat es krim muncul saat dirinya dan suami aktif mengikuti praktikum pembuatan es krim dan menjadi asisten dosen di Fakultas Peternakan Universitas Gadjah Mada (UGM).
Dalam kegiatan tersebut, mereka kerap mendampingi dosen ke peternak sapi perah.
"Dari situ, kami melihat harga susu sapi perah saat itu sangat rendah di tingkat peternak."
"Ketika mengikuti Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) tahun 2008, kita kembangkan penelitian menjadi produk es krim sebagai solusi meningkatkan nilai jual susu," ujar Yuki Rahmayanti lewat zoom meeting bersama media di Banyumas Raya, Rabu (30/7/2025).
Kepala Marketing Sweet Sundae, Sarah Hestiani menambahkan, Sweet Sundae lahir di area kampus UGM pada 2008.
Awalnya, Sweet Sundae hanya dijual antar-fakultas.