"Itu yang jadi janggal, jadi polemik, ada maayarakat yang mengadu itu," ungkapnya.
Disarankan Pindah Jalur
Siminto mengaku, telah dimintai klarifikasi kepada Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Jateng.
Saat klarifikasi itu, telah dibuat pernyataan karena disinyalir sertifikat tersebut tidak sah.
"Alasan tidak sah yang saya ketahui dari kemarin, yang dijelaskan di Disporapar provinsi, ada pengunguman disitu bahwa SMPN 1 bukan mendapat gold tapi bronze," katanya.
Dia mengaku, tidak mengetahui secara pasti berapa siswa yang menggunakan piagam tersebut untuk PPDB. Dia hanya menandatangani surat pernyataan.
"Saya tidak menghitung berapa anaknya. Pokoknya, ada yang minta tanda tangan, saya tandatangani. Kemarin, saya ngobrol dengan SMA 3, ada sekitar 22 anak," sebutnya.
Baca juga: Terungkap, Wartawan Hingga Pejabat Berusaha Titipkan Anak di PPDB Kota Semarang
Hanya saja, pada hari terakhir PPDB kemarin, dia sudah meminta melalui paguyuban orangtua, untuk segera mencabut piagam tersebut karena dianggap piagam yang bersengketa.
Sementara, siswa tetap bisa melakukan PPDB karena tetap tercantum dalam website.
"Kalau sistem, tetap tercantum. Seandainya pindah jalur, bisa. Saya juga menyarankan pindah jalur."
"Sementara, yang dipakai jalur prestasi, pindah zonasi. Hanya saja, zonasi lebih banyak (pesaing)," tuturnya. (*)
Baca juga: Anggota DPRD Kebumen Dilaporkan atas Kasus Dugaan Penipuan Jual Beli Tanah, Polisi Periksa 4 Saksi
Baca juga: Sistem Jerat Laba-laba Diungkap Mantan Pengawas Judi Online: Beri Kemenangan saat Deposit Menipis