Berita Blora
Kisah Bambang Wujudkan Akronim Blora 'Buah Lokal Nusantara' Lewat Kebun Melon Hidroponik
Di tengah kota Blora, Bambang Suharto sukses panen melon hidroponik yang ludes dalam sehari. Ia punya mimpi besar untuk kotanya.
Penulis: M Iqbal Shukri | Editor: Daniel Ari Purnomo
TRIBUNBANYUMAS.COM, BLORA - Cahaya matahari yang menembus plastik bening greenhouse menciptakan suasana hangat namun sejuk, kontras dengan hiruk pikuk di luar.
Di dalamnya, seorang pekerja melangkah pelan di antara deretan pipa hidroponik yang tersusun rapi, sesekali berhenti untuk memangkas daun yang menguning atau mengamati buah melon yang mulai terbentuk.
Inilah pemandangan sehari-hari di Gro Farm, sebuah oase pertanian modern di tengah kota, tepatnya di Jalan Jendral Ahmad Yani, Blora, yang lahir dari mimpi besar seorang Bambang Suharto.
Baca juga: Auto Pingin Coba! Segar manis, Melon Premium dari Kebun Lokal di Baturraden Banyumas
Bagi Bambang, kebun ini bukan sekadar lahan bisnis, melainkan sebuah bentuk kecintaan dan dukungannya untuk tanah kelahirannya.
Ia memiliki misi mulia untuk memperkuat identitas Blora sebagai sentra buah-buahan, bahkan mengaitkannya dengan akronim nama daerah itu sendiri.
"Ini sebagai bentuk dukungan untuk Blora, agar dikenal sebagai tempatnya buah-buahan. Blora itu kan akronimnya Buah LOkal nusantaRA. Jadi tempatnya buah lokal nusantara," tutur Bambang dengan penuh semangat, Sabtu (9/8/2025).
Di atas lahan seluas 5.300 meter persegi, Bambang membangun enam greenhouse yang masing-masing berkapasitas 350 hingga 400 tanaman.
Dengan menerapkan pola tanam bergelombang, ia merancang agar Gro Farm bisa panen secara berkelanjutan.
Strategi ini terbukti sukses besar.
"Dua minggu yang lalu habis panen di greenhouse pertama. Dan sambutan masyarakat sangat antusias. Karena kemarin itu di luar dugaan kami, satu hari itu langsung habis," jelasnya.
Kesuksesan panen perdana ini menjadi validasi atas kualitas produk dan besarnya minat pasar.
"Nanti mungkin awal bulan September 2025 ada rencana panen di greenhouse yang kedua," tambahnya.
Di balik kesuksesan ini, ada filosofi mendalam yang dipegang teguh oleh Bambang, yang tercermin pada logo Gro Farm.
"Itu kan logonya rumput ya. Rumput itu kalau diinjak-injak saja masih tetap bisa hidup. Nah itulah, yang harus dicontoh, meskipun diragukan, diejek, tetap harus semangat untuk membuktikan apa yang sedang kamu lakukan," jelasnya.
Dengan semangat itu pula, Bambang membuka pintunya lebar-lebar bagi siapa saja, terutama anak-anak muda, yang ingin belajar tentang budidaya melon hidroponik.
Tak Larang Sound Horeg saat Karnaval Agustusan, Kapolres Blora Batasi Volume |
![]() |
---|
Bulog Jamin Blora Tak Mengalami Kelangkaan Beras, Stok di Gudang Aman untuk 1 Tahun ke Depan |
![]() |
---|
Peringatan Keras BPN Blora: Punya Tanah Sertifikat? Wajib Dimanfaatkan atau Diambil Negara |
![]() |
---|
Diguyur Hujan Semalaman, Atap Ruangan di SMP Muhammadiyah Kedungtuban Blora Ambrol |
![]() |
---|
Dilema Penerapan Parkir Elektronik di Pasar Sido Makmur Blora: Pembeli Menurun, Pencurian Berkurang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.