Berita Nasional

Pembebasan Pilot Susi Air Terus Dilakukan, Pemerintah Tawarkan Barter Uang ke KBB Pimpinan Egianus

Editor: rika irawati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya kembali menyebar foto dan video kondisi pilot Susi Air, Capten Philip Mark Mehrtens yang mereka sandera. Dalam video yang beredar Selasa (14/2/2023), KKB baru akan melepaskan Phillip jika Papua Merdeka.

TRIBUNBANYUMAS.COM, JAYAPURA - Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri memastikan terus melakukan upaya pembebasan pilot Susi Air Kapten Philip Mark Merthens dari penyanderaan kelompok kriminal bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya.

Mathius mengatakan, pihaknya telah menawarkan uang sebagai barter pembebasan Kapten Philip.

Hanya saja, Mathius menyatakan, pemerintah Indonesia tidak bisa meluluskank permintaan Egianus jika yang diminta sebagai barter adalah kemerdekaan Papua atau senjata api.

Dalam sepekan terakhir, tersebar informasi Egianus memberikan batasan waktu negosiasi terhadap pembebasan pilot Susi Air itu hingga 1 Juli 2023.

Egianus mengancam akan melukai Kapten Philip.

Baca juga: Hampir 5 Bulan Negosiasi Tak Hasilkan Titik Temu, KKB Ancam Tembak Pilot Susi Air Kapten Philips

Terkait hal ini, Mathius berharap, ancaman itu tidak akan dilakukan karena meyakini Egianus dan kelompoknya adalah orang-orang beragama.

"Saya berharap, Egianus dan keluarga besarnya bisa memikirkan hal kemanusiaan juga sehingga jangan seenaknya melanggar apa yang dimaui oleh agama, yaitu mengambil nyawa seseorang," ujarnya di Jayapura, Kamis (29/6/2023).

Fakhiri menegaskan, hingga saat ini, aparat keamanan dan pemerintah masih berupaya melakukan negosiasi melalui berbagai pihak.

Namun, ia kembali menyampaikan bahwa semua tergantung dari pihak Egianus, apakah mau menerima tawaran yang diberikan atau tidak.

"Kami dan pemerintah sudah memberikan tawaran-tawaran kepada dia (Egianus), tinggal dia yang tentukan, tapi kalau meminta merdeka, itu hal yang tidak mungkin," kata Kapolda.

Mathius mengatakan, satu di antara tawaran yang disampaikan kepada Egianus adalah uang.

"Kami sempat tawarkan kalau (pilot) mau dibawa keluar, kami ada barternya, yaitu uang," ucapnya.

Fakhiri juga menyampaikan bahwa segala upaya untuk bisa menyelamatkan Kapten Philip akan terus dilakukan, termasuk langkah penegakan hukum jika negosiasi tidak membuahkan hasil.

"Semua kami siapkan untuk menyelamatkan pilot," katanya.

Baca juga: Kondisi Pilot Susi Air Terungkap, Disandera KKB Pimpinan Egianus Kogoya. Syarat Lepas: Papua Merdeka

Egianus Kogoya dan kelompoknya melakukan aksi pembakaran pesawat Susi Air di Lapangan Terbang Distrik Paro, Nduga, pada 7 Februari 2023.

Egianus kemudian juga menyandera pilot dari pesawat tersebut, yaitu Kapten Philip Mark Mertens (37) yang berkewarganegaraan Selandia Baru.

Setelah Satgas Damai Cartenz masuk ke Distrik Paro pada 14 Februari 2023, dipastikan Egianus dan kelompoknya sudah tidak berada di lokasi tersebut.

Selain itu, wilayah Distrik Paro sudah dalam keadaan kosong karena warganya mengungsi ke Distrik Kenyam.

Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri sempat menyebutkan, Egianus Kogoya meminta tebusan berupa uang dan senjata api untuk membebaskan Kapten Philip.

Kemudian, Egianus diketahui sempat berada di Distrik Kuyawage, Kabupaten Lanny Jaya, pada akhir Februari 2023.

Di lokasi tersebut, ia diduga membunuh anak seorang kepala kampung yang masih berusia 6 hingga 8 tahun karena ayahnya tidak mau memberi bahan makanan yang diminta Egianus.

Pada 15 April 2023, KKB menyerang pasukan TNI di Distrik Mugi dan mengakibatkan lima prajurit gugur dan beberapa lainnya terluka.

Selain itu, kelompok tersebut juga merampas sembilan pucuk senjata api dan sejumlah amunisi. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Tersebar Kabar Egianus Beri Batas Waktu Negosiasi Pembebasan Pilot Susi Air, Kapolda Papua: Pikirkan Kemanusiaan".

Baca juga: Setop Kebiasaan Makan Nasi Panas Baru Matang! Ini Segudang Manfaat Mengonsumsi Nasi Dingin

Baca juga: Nenek Kasih Hilang di Hutan Wangkelang Pekalongan Sejak 24 Juni 2023, Sepulang Pengajian

Berita Terkini