TRIBUNBANYUMAS.COM, BOYOLALI - Jawa Tengah mendapat tambahan kuota haji 2023 sebanyak 1.159 orang.
Tambahan ini didapat setelah pemerintah Arab Saudi memberi tambahan kuota jemaah haji Indonesia.
Tentu saja, ini tak hanya menjadi kabar gembira bagi jemaah calon haji cadangan tetapi juga jemaah yang telah menunggu di nomor urut berikutnya.
Baca juga: Dapat Tambahan Kuota 8000 Jemaah Haji, Pemerintah dan DPR RI Sepakat Beri Prioritas Lansia
Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kemenag Jateng Musta'in Ahmad mengatakan, ini dimungkinkan karena jumlah jemaah calono haji cadangan Jawa Tengah hanya sekitar 833 orang.
"Jadi, untuk (memenuhi kuota tambahan) 1.159 kursi, kami masih akan nambah 326 jemaah calon haji," kata Ketua PPIH Embarkasi Solo itu dikutip dari TribunSolo.com, Senin (29/5/2023).
Kuota tambahan ini nanti akan diberikan kepada nomor urut jemaah calon haji berikutnya.
Hanya saja, pihaknya belum mem-breakdown per kabupaten/kota karena masih menunggu petunjuk dari pusat.
"Mudah-mudahan, hari ini nanti sudah ada keputusan Dirjen (pembagian Kuota per daerah). Sehingga, mereka (urutan pendaftaran haji) bisa melakukan pelunasan (biaya ibadah haji) dalam waktu lima hari," tambahnya.
Baca juga: PPIH Siapkan 5,7 Juta Boks Makanan bagi Jemaah Haji Indonesia di Madinah, Ada Nasi Uduk Orek Tempe
Dengan penambahan kuota haji ini maka pemberangkatan jemaah calon haji dari Embarkasi Solo akan ditambah tiga kloter (kelompok terbang) menjadi 98 kloter.
Penambahan kloter Embarkasi Solo ini juga telah mencakup penambahan kuota jemaah calon haji dari Provinsi Yogyakarta.
Dimana, Provinsi Yogyakarta mendapatkan tambahan kuota sebanyak 120 orang.
"Jadi (penambahan), tiga kloter untuk SOC sudah cukup untuk memberangkatkan tambahan kuota haji untuk Jateng dan DIY," ujarnya. (*)
Artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Kabar Gembira, Jawa Tengah Kebagian Tambahan Kuota Haji 1.159 Orang: JCH Cadangan Bisa Berangkat.
Baca juga: Mediasi Gagal, Desta dan Natasha Rizky Tetap Sepakat Cerai
Baca juga: Dikenal Unik! Begini Asal Usul Orang Banyumas dan Bahasa Ngapak Menurut Budayawan Ahmad Tohari