Berita Banyumas

Progres Tol Cilacap-Jogja, Konsultasi Publik dengan Warga Sumpiuh Banyumas

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Konsultasi publik dengan warga terkait rencana pembangunan tol Cilacap - Jogja, yang digelar di Pendopo Kecamatan Sumpiuh, Senin (7/1/2022).

TRIBUNBANYUMAS.COM, BANYUMAS- Pembangunan jalan tol Cilacap-Jogja saat ini sedang tahapan pengukuran kebisingan, kondisi air sungai, dan penyusunan studi kelayakan.

Proyek strategis nasional (PSN) ini memiliki panjang 181, 82 kilometer dengan melintasi empat kabupaten di Jawa Tengah, yaitu Banyumas, Cilacap, Kebumen, dan Purworejo.

Di Banyumas, ada tiga kecamatan yang dilewati jalan tol sisi selatan Jateng ini, yaitu Kemranjen, Sumpiuh dan Tambak.

Interchange atau simpang susun yang terhubung dengan gerbang exit tol dibangun di Sumpiuh.

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) bersama dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Banyumas menggelar konsultasi publik yang digelar di Pendopo Kecamatan Sumpiuh, Senin (7/1/2022).

Masyarakat diundang untuk memberi masukan terkait studi kelayakan sekaligus meminta persetujuan secara langsung kepada masyarakat terutama yang terdampak pembangunan jalan tol.

"Kami dari DLH mendukung sepenuhnya, akan tetapi hal itu harus sesuai tata ruang dan kelayakan dan terkait seluruh perizinan.

Ini adalah jalan tol lintas Provinsi Jateng DIY dan Jabar dan pemberian ijin lingkungan ada di Kementerian lingkungan Hidup," kata kepala DLH, Junaedi.

Menurutnya, proyek nasional ini tidak akan meninggalkan para warga dan akan terus berkonsultasi.

Baca juga: Banyumas Naik ke Level 2, Bupati Genjot Vaksin Covid untuk Lansia

Baca juga: Taryono Warga Cilacap Nekat Ceburkan Diri ke Laut, Hal ini Diduga Jadi Penyebabnya

Ia mengatakan, dengan adanya pembangunan tol, pastinya ada dampak positif dan negatif.

"Nantinya dampak positif dan negatif akan dikemas dalam dokumen Amdal (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan) dan saat ini sedang disusun.

Jangan khawatir kalau ada keluhan agar disampaikan kepada konsultan Kementerian PUPR," ujar Junaedi.

Junaedi menuturkan, cukup terkejut mendengar bahwa pembangunan Tol Bandung- Cilacap dan Cilacap- Jogja menjadi satu prioritas pembangunan nasional.

Padahal, yang ramai diperbincangkan adalah jalan Tol Pejagan- Cilacap.

Baca juga: Jauh di Atas HET, Harga Minyak Goreng Sederhana di Pasar Manis Purwokerto Rp 20-26 Ribu Perliter

Ngalimin, warga Desa Sibalung, Kecamatan Sumpiuh yang terdampak pembangunan jalan tol berharap proyek ini membawa kesejahteraan bagi warga.

"Saya mewakili warga sangat senang dan mengharapkan ganti agar dapat ganti untung bukan ganti rugi.

Harus untung, jangan rugi, masyarakat masih tunggu sosialisasi ke desa nantinya," katanya.

Ia mengaku dengan adanya proyek ini banyak masyarakat yang justru mengaku ingin ikut terdampak agar bisa dapat ganti untung.(*)

Baca juga: Jalan Ambles Banjarmangu Banjarnegara Diuruk, Mobil Sudah Bisa Lewat

Berita Terkini