Tahun Baru Imlek

Ada Papan Arwah Gus Dur di Meja Altar Gedung Boen Hian Tong Semarang, Berikut Asal Usulnya

Penulis: budi susanto
Editor: deni setiawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Anggota Perkumpulan Boen Hian Tong melakukan prosesi pembersihan sinci Gus Dur di Gedung Boen Hian Tong, Jalan Gang Pinggir Kota Semarang, Rabu (26/1/2022).

"Alhasil bentuk sincinya seperti atap Masjid Demak, dan sampai sekarang ada di sini."

"Jadi proses sinci Gus Dur panjang sampai bisa dipasang di sini," jelasnya.

Ling menuturkan, papan arwah Gus Dur dipasang karena ia merupakan keturunan Tionghoa dan berjasa bagi warga Tionghoa di Kota Semarang.

"Atas jasanya, ia sampai disebut Bapak Tionghoa Indonesia oleh warga Tionghoa di Kota Semarang."

"Jadi kami ingin memberikan penghormatan melalui tradisi Tionghoa untuk Gus Dur, dan ia juga sebagai leluhur kami," imbuhnya.

Meski demikian, Ling menyebutkan, Gus Dur merupakan tokoh agama Islam yang menurut beberapa tokoh Islam, sosoknya tidak boleh digambarkan dan dibuat patung.

"Kami menghormati itu."

"Jadi sinci ini menjadi hal tepat karena tidak menggambarkan sosok menyerupai Gus Dur," terang Ling.

Ling menambahkan sesembahan pada sinci Gus Dur juga berbeda dengan sinci lainya.

"Tidak ada daging babi untuk sinci Gus Dur."

"Biasanya kami berikan mendoan, kopi, dan ayam ingkung."

"Namun tetap kami bersihkan sinci tersebut ada saat jelang Imlek."

"Hal itu juga sebagai momentum pembuka rangkaian acara Imlek," tambahnya. (*)

Baca juga: Sastrawan Tegal Gelar Pameran dan Pekan Seni Awal Tahun, Ini Agenda Sepekan di Transmart

Baca juga: Rumah Produksi Wingko Babat di Kota Tegal Ludes Terbakar, Petugas Butuh 1 Jam untuk Padamkan Api

Baca juga: Sering Pantau Mantan Klub, Kiper PSIS Semarang Joko Ribowo Tak Sabar Hadapi Madura United

Baca juga: Sering Pantau Pertandingan Mantan Klub, Kiper PSIS Semarang Tak Sabar Hadapi Madura United

Berita Terkini