"Kalau saya pribadi tidak ada harapan apa-apa."
"Yang penting tulus dari dalam hati," ungkapnya.
Chen Li Wei Dao Chang atau Pendeta Chen Li Wei mengatakan, pemandian patung dewa tersebut dilakukan sebelum naiknya Dewa Dapur.
Hal itu sudah menjadi tradisi turun-temurun di Kelenteng Tek Hay Kiong, Kota Tegal.
Tujuannya, saat para dewa naik ke nirwana, kondisi kimsin atau patung dewa sudah bersih.
Berbeda dengan di kelenteng pada umumnya yang memandikan patung dewa saat para dewa sedang naik.
Mereka memandikan patung dewa saat sedang kosong.
"Kalau tradisi kami, sebelum dewa dapur dan para dewa naik menghadap yang kuasa."
"Kimsin kami mandikan terlebih dahulu," jelasnya kepada Tribunbanyumas.com, Rabu (19/1/2022).
Chen Li mengatakan, patung-patung dewa memang dibersihkan setiap setahun sekali menjelang Imlek.
Makna dari tradisi tersebut adalah pembersihan secara fisik dan kerohanian.
Upacara tersebut juga tidak hanya diikuti oleh pengurus dan panitia, melainkan juga dari warga keturunan Tionghoa.
Masyarakat percaya dengan ikut memandikan patung dewa maka akan mendapatkan keberkahan.
"Meskipun tahun ini, Imlek dirayakan masih seperti tahun kemarin, secara sederhana."
"Tapi ini tidak mengurangi kekhidmatan kami dalam upacara," ungkapnya. (*)
Baca juga: Kasus Terbongkar Seusai Orangtua Korban Temukan Test Pack, Disetubuhi di Cipendok Banyumas
Baca juga: Inilah Ari Driyaningsih, Mantan Guru SMKN 2 Purwokerto Ditunjuk Jadi Kepala Sekolah di Tokyo Jepang
Baca juga: Tak Punya Pekerjaan, Warga Sumbang Banyumas Pilih Curi Alat Pemanas Kandang Ayam di Purbalingga
Baca juga: Ditemukan di Banjarnegara, Guratan Cangkang Telur Mirip Lafaz Allah, Karyanto: Akan Saya Simpan