Tahun Baru Imlek

Jelang Imlek di Tegal, Pengurus Kelenteng Tek Hay Kiong Memandikan Kimsin, Totalnya Ada 85 Patung

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Warga keturunan Tionghoa sedang meletakkan kembali patung dewa ke altar setelah dilakukan upacara pemandian di Kelenteng Tek Hay Kiong, Kota Tegal, Rabu (19/1/2022).

TRIBUNBANYUMAS.COM, TEGAL - Warga keturunan Tionghoa secara kompak melaksanakan tradisi pemandian kimsin atau patung dewa di Kelenteng Tek Hay Kiong, Kota Tegal, Rabu (19/1/2022). 

Upacara tersebut menjadi tradisi turun-temurun menjelang Tahun Baru Imlek. 

Khusus di Kelenteng Tek Hay Kiong, Kota Tegal, tradisi dilakukan sebelum Dewa Dapur atau Konco Coo Kun Kong naik ke nirwana untuk menghadap Tuhan. 

Baca juga: Terekam CCTV, Pemuda Berambut Gondrong Bobol Kotak Amal di Masjid Mintaragen Kota Tegal

Baca juga: Tumpukan Sampah Menyumbat Aliran Sungai di Kota Tegal, Sehari Bisa Capai 36 Kubik

Baca juga: Hari Kedua Vaksinasi Booster di Sumurpanggang Kota Tegal: Peminat Lansia Masih Sedikit

Baca juga: Mengungkap Sejarah Tugu Shuttlecock di Kota Tegal, Wijanarto: Pernah Jadi Refensi Internasional

Selain memandikan patung dewa, juga dilakukan pembersihan altar dewa.

Pada momen tersebut, umat secara sukarela ikut serta dan meninggalkan kesibukan dan pekerjaannya sejenak. 

Sementara untuk jumlah kimsin, ada 85 patung dewa. 

Seorang warga keturunan Tionghoa, Yono (36) mengatakan, pemandian kimsin dan bersih-bersih altar merupakan budaya lama masyarakat Tionghoa.

Ia pun selalu mengikuti kegiatan tersebut setiap tahunnya.  

Meskipun sibuk, menurut Yono, ia akan meluangkan waktu. 

Ia akan mengatur waktu untuk kerja dan waktu untuk kebutuhan kelenteng. 

"Jadi kami merasa terpanggil."

"Kami percaya, bahwa jika ingat leluhur, akan diberi kelancaran untuk tahun-tahun berikutnya," kata Yono kepada Tribunbanyumas.com, Rabu (19/1/2022).

Warga keturunan Tionghoa sedang meletakkan kembali patung dewa ke altar setelah dilakukan upacara pemandian di Kelenteng Tek Hay Kiong, Kota Tegal, Rabu (19/1/2022). (TRIBUN BANYUMAS/FAJAR BAHRUDDIN ACHMAD)

Yono mengatakan, tradisi tersebut pun ia turunkan kepada anak-anaknya.

Tetapi ia tidak memaksakan anak-anaknya. 

Karena tradisi tersebut juga bukan sebuah kewajiban. 

Halaman
12

Berita Terkini