TRIBUNBANYUMAS.COM, SEMARANG - Upaya Pemprov Jateng meningkatkan kesadaran warga tentang isu perubahan iklim, berbuah manis.
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mengganjar ikhtiar provinsi yang dipimpin Ganjar-Yasin ini, dengan piagam apresiasi pembina Kampung Proklim 2021.
Plt Kepala DLHK Jateng, Widi Hartanto mengatakan, piagam ini menjadi yang keempat diterima Pemprov Jateng, sejak 2017.
Baca juga: Respon Jateng Terhadap Pemberlakuan UU HPP: Bakal Ringankan Pelaku UMKM Saat Bayar PPh
Baca juga: Polda Jateng Gerebek Kantor Penagihan Pinjol di Yogyakarta, Penagih Sebar Konten Pornografi
Baca juga: Jelang Liga 3 Jateng Bergulir, Persibat Batang Berhasil Gaet Eks Pemain Liga 1 Rafid Lestaluhu
Baca juga: Pesan Gubernur Ganjar Kepada Kafilah Jateng: Apapun Hasilnya Harus Dihormati
Selain Pemprov Jateng, dua desa di Jawa Tengah yakni Desa Sruni Kabupaten Boyolali dan Desa Sambak Kabupaten Magelang memperoleh penghargaan tertinggi.
Hingga saat ini, di Jawa Tengah sudah ada 525 titik yang didapuk sebagai Kampung Proklim.
"Dari Jawa Tengah hadir pula dua desa yang menerima thropi Proklim Lestari, yakni Desa Sruni, Kecamatan Musuk, Kabupaten Boyolali dan Desa Sambak, Kecamatan Kajoran, Kabupaten Magelang."
"Dua desa itu memperoleh penghargaan tertinggi," ujar Widi, dihubungi melalui sambungan telepon, Selasa (19/10/2021).
Menurutnya, dua desa tersebut berhasil mengurangi emisi gas rumah tangga dan memerangi perubahan iklim.
Seperti Desa Sruni yang berhasil membuat biogas dari limbah kotoran sapi.
Selain itu, warga desa tersebut juga memerangi kekeringan dengan memanen air hujan.
Sementara itu, di Desa Sambak, warganya kompak membuat biogas dari limbah industri tahu rumahan.
"Desa Sruni selama lima tahun ini sudah tidak bergantung pada droping air bersih."
"Begitu pula Desa Sambak yang sukses menangani limbah tahu jadi energi terbarukan," ujarnya.
Untuk mendukung perang melawan perubahan iklim, Pemprov Jateng memberikan dukungan sosialisasi dan bantuan berupa instalasi pengolahan limbah.
Adapula ikhtiar memberikan bantuan bibit pohon.
Selain menyabet penghargaan di atas, lima daerah di Jawa Tengah juga diganjar sebagai penerima trophy kategori Proklim Utama.
Mereka adalah Dusun Lempong, Pucung, Desa Ujung Alang, Kecamatan Kampung Laut, Cilacap, RW 03 Kelurahan Pedalangan, Kecamatan Banyumanik Kota Semarang.
Adapula RW 02 Kelurahan Laweyan, Kecamatan Laweyan, Kota Surakarta, Desa Sawangan, Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang dan Dusun Muntang, Kecamatan Kemangkun, Purbalingga.
Disamping itu, Pemerintah Kabupaten Pati dan Pemkab Magelang, didapuk sebagai pembina kampung Proklim tingkat kabupaten.
Lain daripada itu, 16 wilayah menerima sertifikat Proklim kategori utama.
Ditambahkan Widi, upaya perang terhadap perubahan iklim juga dilakukan pada wilayah pesisir utara Pulau Jawa.
Hal itu untuk menanggulangi dampak penurunan air tanah, baik di Pekalongan, Semarang, maupun Demak.
"Program yang dikembangkan seperti pembangunan MCK adaptif, restorasi mangrove dan rumah adaptif yang ramah lingkungan."
"Ini dilakukan untuk menghindari paparan rob atau land subsidence," pungkas Widi. (*)
Baca juga: Tempat Isoter di Gedung Wanita Karanganyar Ditutup, Sementara Digunakan sebagai Lokasi Pameran
Baca juga: Pemkab Karanganyar Minta Tambahan Alokasi LPG 3 Kg, Tahun Depan Diharapkan Hingga 12 Juta Tabung
Baca juga: Tinggalkan Rumah Tengah Malam, Warga Kebumen Ditemukan Tewas di Saluran Irigasi
Baca juga: Pak Lurah Bocorkan Rahasianya, Panjatan Jadi Kelurahan Tertinggi Capaian Vaksinasi di Kebumen