4. Tidak mengonsumsi makanan olahan dan kemasan
Berdasarkan sebuah penelitian, konsumsi makanan olahan meningkatkan risiko kematian sebesar 18 persen.
Juga, makanan olahan akan memicu peradangan di dalam tubuh.
"Peradangan kronis dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit kardiovaskular, kanker, dan depresi," kata Levi.
"Makanlah makanan anti-inflamasi dan kaya antioksidan."
"Dengan memerangi peradangan dan menurunkan stres oksidatif dalam tubuh, makanan ini mendukung sel-sel sehat dan mengurangi risiko penyakit," kata dia.
Baca juga: Jumat Kick Off Liga 1 2021, Imran Sebut Psikologis Pemain PSIS Semarang Lagi Bermasalah, Karena Ini
Baca juga: KPK Periksa Tiga Pejabat Pemkab Banjarnegara Terkait Dugaan Korupsi dan Gratifikasi di DPUPR
Baca juga: Selamat! Indonesia Kantongi Medali Pertama di Paralimpiade Tokyo, Disumbang Ni Nengah Widiasih
Baca juga: Siap-siap! Pemerintah Bakal Naikkan Lagi Tarif Cukai Rokok di 2022
Makanan olahan seringkali mengandung gula dalam jumlah besar yang berbahaya bagi kesehatan.
"Kelebihan gula tidak bermanfaat bagi tubuh dan menyebabkan peningkatan angka kematian," ungkap McCarthy.
"Saat makanan olahan dengan kandungan gula dikonsumsi, sistem regulasi tubuh menjadi tidak efisien dan kita bisa terkena penyakit diabetes mellitus, diabetes tipe 2, dan penyakit sindrom metabolik."
Ganti makanan olahan dengan kentang, ubi jalar, labu, serta biji-bijian semisal gandum dan beras merah.
"Makanan utuh bisa melindungi tubuh dari penyakit kronis, termasuk penyakit jantung, diabetes tipe 2, dan stroke."
5. Hindari alkohol
"Orang sering memuji antioksidan yang terdapat pada anggur merah sebagai alasan untuk minum tetapi tubuh kita mendeteksi alkohol sebagai racun," ungkap Levi.
"Alkohol terbukti menekan fungsi kekebalan tubuh yang menyebabkan penyakit di masa depan."
Asupan alkohol, meski dalam jumlah sedang, bisa meningkatkan risiko kanker payudara pada wanita.
Satu penelitian yang dimuat dalam jurnal The Lancet meneliti kebiasaan minum alkohol pada sekitar 600.000 peserta.
Hasilnya, konsumsi alkohol yang tinggi berbanding lurus dengan peningkatan risiko stroke, aneurisma (pembengkakan pembuluh darah di otak), gagal jantung, hingga kematian. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "5 Tips Asupan Makanan demi Umur Panjang".