2. Perbanyak lemak tak jenuh tunggal
Lemak tak jenuh tunggal pada minyak zaitun extra virgin, alpukat, dan kacang-kacangan adalah makanan pokok dalam diet Mediterania.
"Salah satu parameter umur panjang yang sering disebut dalam penelitian adalah panjang telomer," kata Sass.
"Telomer adalah tutup yang ditemukan di ujung kromosom yang melindungi DNA."
"Ketika ukuran telomer terlalu pendek, sel menjadi tua atau tidak berfungsi."
"Ini sebabnya, telomer yang pendek dikaitkan dengan harapan hidup yang lebih rendah dan peningkatan risiko penyakit kronis," jelas Sass.
3. Membatasi daging merah
Sementara, Silvia Carli, ahli diet di 1AND1 Life, menjelaskan, daging merah mengandung lemak trans, yang dikenal memicu peradangan dan meningkatkan risiko penyakit jantung.
Carli mencatat, ketika tubuh mencerna daging merah, tubuh akan menghasilkan trietilamina oksida, yang dihubungkan dengan penyakit kardiovaskular.
Baca juga: SD Negeri 1 Jepang Kudus Mulai Gelar Uji Coba PTM: Siswa Pakai Pakain Bebas karena Seragam Tak Muat
Baca juga: Tepergok Pesta Miras di Lapangan Desa Rajawana Purbalingga, 4 Remaja Digelandang ke Kantor Polisi
Baca juga: Jadi Pelupa setelah Sembuh Covid? Begini Penjelasan dan Cara Mengatasi ala Psikolog RSI Banjarnegara
Baca juga: Pemprov Jateng Izinkan Sekolah Tatap Muka Terbatas Digelar Mulai 30 Agustus, Ini Syaratnya
Alih-alih mengonsumsi daging merah untuk memenuhi kebutuhan protein, Sass menganjurkan makanan lain seperti kacang-kacangan (kacang, lentil, kacang polong, dan buncis).
"Kelompok kacang-kacangan memiliki risiko penyakit kronis yang lebih rendah dan pola makan nabati menurunkan risiko kematian akibat penyakit kronis," ujar dia.
Satu studi yang dipublikasikan dalam Southeast Asian Journal of Tropical Medicine and Public Health mendukung pernyataan Carli.
Temuan studi tersebut adalah, lansia yang mengonsumsi kacang 20 gram atau sekitar dua sendok makan per hari dapat mengurangi risiko kematian delapan persen.
Sementara itu, Levi merekomendasikan makanan sumber asam lemak omega-3 dari ikan salmon, sarden, dan makarel.
"Asam lemak omega-3 membantu menurunkan kadar trigliserida dalam darah, mempertahankan membran sel, melawan peradangan, dan mendukung hormon yang sehat," tambah dia.