Penanganan Corona

Baru 103 Napi Lapas Kelas IIA Kendal yang Disuntik Vaksin, Ini Penjelasan Samsul Hidayat

Penulis: Saiful Masum
Editor: deni setiawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Petugas menyuntikkan vaksin dosis pertama AstraZeneca kepada warga binaan Lapas Kelas IIA Kendal, Senin (2/8/2021).

TRIBUNBANYUMAS.COM, KENDAL - 103 narapidana di Lapas Kelas IIA Kendal mengikuti vaksinasi Covid-19 jenis AstraZeneca dosis pertama.

Selain itu, pihak Lapas juga menyertakan 5 orang dari keluarga pegawai mengikuti vaksinasi karena rentan terhadap paparan corona.

Kepala Lapas Kelas IIA Kendal, Samsul Hidayat mengatakan, pada tahap ini, ia hanya bisa mengusulkan 103 warga binaan untuk melakukan vaksin.

Sisanya 193 napi belum bisa diusulkan karena masih menjadi penyintas Covid-19 hingga September 2021.

Baca juga: Jadi Pertanda Baik, BOR RSUD dr Soewondo Kendal Turun Signifikan, Kini di Angka 78 Persen

Baca juga: PKL di Tempat Wisata Tak Punya Penghasilan, Bupati Kendal Minta Pemerintah Lakukan Relaksasi Wisata

Baca juga: Pemkab Kendal Dapat 500 Vial Vaksin AstraZeneca, Tapi Digunakan Secara Terbatas Karena Ini

Baca juga: Begini Cara Pengrajin Tahu di Desa Blorok Kendal Bertahan di Tengah Kenaikan Harga Kedelai dan Wabah

"Total ada 108 yang divaksin, 103 dari warga binaan, dan sisanya keluarga pegawai."

"Untuk penyintas menunggu 3 bulan pada September 2021."

"Itu karena mereka baru dinyatakan negatif Covid-19 pada awal Juni 2021," terangnya kepada Tribunbanyumas.com, Senin (2/8/2021).

Sementara itu, pegawai Lapas sudah dilakukan vaksinasi hingga dosis kedua.

Dari 51 pegawai yang ada, hanya satu pegawai yang belum divaksin karena memiliki riwayat komorbid sehingga tidak lolos screening. 

Samsul berencana menggandeng Lapas Terbuka Bleder manakala jatah alokasi vaksin yang diterimanya tersisa.

Sehingga, warga binaan di Lapas Bleder bisa divaksin segera mungkin.

"Vaksinasi ini upaya membentuk herd immunity di lingkungan Lapas."

"Kami tahu akan sulit menerapkan sosial distancing di dalam Lapas karena saat ini sudah over kapasitas."

"Yang kami lakukan dengan vaksinasi dan membatasi kontak pegawai dengan warga binaan," ujarnya.

Seorang narapidana, Abdul Fattah lega sudah mendapatkan vaksin dosis pertama.

Halaman
12

Berita Terkini