Kristin mengatakan, pihaknya pun mengedukasi masyarakat cara mengecek kesehatan organ dalam sapi.
Jadi masyarakat kedepannya bisa mengecek secara langsung.
Jika ditemukan organ dalam yang tidak memenuhi syarat, bisa langsung dibuang.
"Kami melakukan edukasi secara langsung ke panitia kurban."
"Monitoring ini juga akan kami lakukan tiga hari ke depan, selama hari tasryik," ungkapnya.
Panitia kurban Masjid Jami Rohmatulloh di Kelurahan Debonglor Kota Tegal, Tarsono (56) mengatakan, panitia berterima kasih atas edukasi yang telah disampaikan DKPPP Kota Tegal.
Karena selama ini panitia tidak tahu cara mengecek kelayakan konsumsi bagian organ dalam sapi.
Dia mengatakan, dengan edukasi tersebut, pihaknya jadi tahu mana yang layak dan tidak.
Jadi semua masyarakat yang memakan daging kurban tetap aman dan terhindar dari penyakit.
"Kami jadi tahu mana yang sehat konsumsi dan tidak."
"Bagian yang tidak layak konsumsi, langsung kami pisahkan, bungkus, dan buang," ungkapnya. (*)
Baca juga: Begini Ceritanya Sapi Bisa Nyemplung Sumur, Terjadi di Kompleks Makam Desa Gedongan Karanganyar
Baca juga: Pakai Jubah Biru dan Sorban Putih, Bupati Kebumen Jadi Imam Salat Iduladha di Rumah Dinas
Baca juga: Dukung Percepatan Penanganan Covid, 13 Rumah Sakit di Cilacap Kompak Tambah 150 Tempat Tidur
Baca juga: Iduladha di Banyumas Lengang dan Tak Ada Pesta Mercon, Kapolresta: Warga Tertib Anjuran Pemerintah