TRIBUNBANYUMAS.COM, KEBUMEN - Hampir setahun pandemi Covid-19 melanda, namun penyebaran virus itu masih mengganas hingga sekarang di Indonesia.
Bukannya mereda, kasus positif Covid 19 justru terus meningkat, termasuk angka korban meninggal karenanya.
Sayangnya, sebagian masyarakat justru semakin abai terhadap protokol kesehatan untuk memutus mata rantai penularan Covid 19.
Baca juga: Tarsan Hilang saat Mencari Ikan di Laut Selatan Kebumen, Perahu yang Ditumpangi Dihantam Obak
Baca juga: Curiga Lampu Rumah Belum Mati Hingga Siang, Warga Adimulyo Kebumen Temukan Sutinah Sudah Tewas
Baca juga: Sembilan Hari PPKM di Kebumen, Warga Dinilai Semakin Tertib, Ini Buktinya
Baca juga: Perbaiki Semua Jalan Rusak di Kebumen, Pemkab Butuh Rp 2,7 Triliun, Ini Rencana Arif Sugiyanto
Lain halnya, warga Desa Tanggulangin, Kecamatan Klirong, Kabupaten Kebumen yang sampai saat ini masih tertib menerapkan protokol kesehatan.
Kapolres Kebumen, AKBP Piter Yanottama bersama pejabat utama Polres Kebumen mengunjungi Desa Tanggulangin dan mengecek langsung pelaksanaan protokol kesehatan di sana.
Benar saja, masyarakat tertib menyediakan tempat cuci tangan dan sabun di depan rumah.
Sehingga saat masuk rumah, tangan sudah steril.
Warga juga masih terbiasa mengenakan masker dan menjaga jarak, tentunya dengan pengawasan dari TNI, Polri, serta pemerintah desa setempat.
"Kami berharap seluruh masyarakat untuk tetap menerapkan protokol kesehatan."
"Ini untuk memutus mata rantai penyebaran virus corona (Covid-19)," jelas AKBP Piter kepada Tribunbanyumas.com, Kamis (21/1/2021).
Desa Tanggulangin termasuk Desa Tangguh Siaga Covid-19.
Menariknya, bukan hanya disiplin terhadap protokol kesehatan, pemerintah desa bahkan menyiapkan ladang singkong sebagai ketahanan pangan di tengah pandemi.
Program ini jarang dilakukan masyarakat desa lain.
Benar saja, Covid-19 bukan hanya mengancam kesehatan, namun juga melumpuhkan ekonomi hingga ketahanan pangan.
Padahal pangan jadi kebutuhan dasar manusia untuk bertahan hidup.
Ancaman krisis pangan pun mengintai.
Masyarakat Desa Tanggulangin rupanya berpikir selangkah lebih maju.
Mereka sepertinya telah mengantisipasi jika pandemi memicu krisis pangan di desa mereka.
Karenanya, Pemdes tak segan menyiapkan lahan untuk ditanami singkong.
Singkong relatif mudah ditanam di lahan kritis sekalipun, serta bisa diolah sebagai pengganti nasi.
"Hasil panen bisa digunakan untuk menopang kebutuhan masyarakat jika terjadi situasi kekurangan pangan karena pandemi," katanya.
Di sisi lain, relawan bersama Pemdes masih rutin mengingatkan warganya agar tetap patuh protokol kesehatan.
Bahkan, 17 posko relawan untuk menertibkan protokol kesehatan disiagakan oleh warga dan pemerintah desa sejak awal pandemi.
Kapolres berharap, Desa Tanggulangin bisa dijadikan contoh desa lainnya dalam menerapkan protokol kesehatan serta kesiapsiagaan menghadapi kontijensi Covid-19.
Di sela kunjungannya, Kapolres memberikan bantuan sembako kepada warga masyarakat Desa Tanggulangin terdampak pandemi virus corona. (Khoirul Muzakki)
Baca juga: Angin Segar Buat Warga Banjarmangu Banjarnegara, Maret 2021 Betonisasi Jalan Pucang-Jenggawur
Baca juga: 20 Warga Mengungsi Akibat Tanah Gerak di Desa Glempang Banjarnegara, Lebar Retakan Capai 60 Cm
Baca juga: Warga Wonosobo Ini Kepergok Jual Kubis Hasil Curian, Beraksi di Kebun Desa Gembol Banjarnegara
Baca juga: Vikasso Beli Sepaket Seharga Rp 3 Juta, Pasutri Edarkan Uang Palsu Saat Berwisata ke Wonosobo