TRIBUNBANYUMAS.COM, KARANGANYAR - Proses pembangunan Masjid Agung Karanganyar dengan anggaran total senilai Rp 101 miliar dimulai bertepatan dengan Hari Jadi ke-103 Karanganyar, Rabu (18/11/2020).
Peletakan batu pertama oleh Bupati Karanganyar, Juliyatmono menandai awal mula proses pembangunan masjid tersebut.
Baca juga: Selamat, 19 Produk UMKM Karanganyar Kini Mulai Dijual di Minimarket
Baca juga: KH Abdullah Saad Meninggal, Orang Terdekat Habib Luthfi, Pengasuh Ponpes Al Inshof Karanganyar
Baca juga: Tiap Bulan 12 Kasus Baru HIV AIDS di Karanganyar, Ini Penyebabnya
Baca juga: Lebih Cepat Dibanding PCR, Rapid Swab Antigen Diterapkan Mulai Pekan Depan di RSUD Karanganyar
Plt DPUPR Kabupaten Karanganyar, Agus Cipto Waluyo menyampaikan, lelang proyek pembangunan masjid telah dilakukan dan dimenangkan oleh PT MAM Energindo Jakarta.
"Kontraknya sudah ditandatangani pada 16 November 2020."
"Nilai kontraknya Rp 89,485 miliar."
"Jangka waktu pengerjaannya 390 hari," katanya kepada Tribunbanyumas.com, Rabu (18/11/2020).
Bupati Karanganyar, Juliyatmono mengatakan, sebelumnya Pemkab dan DPRD Kabupaten Karanganyar telah sepakat untuk membangun masjid dengan nilai Rp 101 miliar.
Nilai itu sesuai dengan peringatan Hari Jadi ke-101 Kabupaten Karanganyar.
Namun baru terlaksana pembangunannya pada tahun ini.
"Kami berharap dikerjakan dengan penuh kehati-hatian dan kesungguhan supaya tepat waktu dan kualitasnya."
"Harapannya 18 November 2021 bisa selesai," ucapnya.
Menurutnya, desain Masjid Agung Karanganyar ini akan menyerupai Masjid di Madinah, Arab Saudi.
Selain payung raksasa, di sekitar masjid juga dilengkapi dengan kawasan publik.
Harapannya masjid ini selain menjadi tempat ibadah juga kegiatan lainnya. (Agus Iswadi)
Baca juga: Jasad Basuki Ditemukan 30 Meter dari Rumahnya, Korban Terakhir Longsor Sumpiuh Banyumas
Baca juga: Detik-detik Longsor Banyumas, Adik Basuki: Gelap, yang Terdengar Hanya Petir dan Derasnya Sungai
Baca juga: Siap-siap, Tim Gabungan Gelar Razia Penertiban Pakir di Purwokerto Mulai Hari Ini Hingga Desember
Baca juga: Teror Semut di Pageraji Banyumas, Ahli Entomologi Unsoed Purwokerto: Mungkin Habitatnya Terganggu