TRIBUNBANYUMAS.COM, SALATIGA - Daniel Suyoko warga Kota Salatiga kehilangan dana Rp 1 miliar yang disimpan di Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Nusamba Ampel Cabang Salatiga.
Pihak perbankan tersebut beralasan, dana tidak tercatat di sistem.
Ia pun melaporkan kasus tersebut ke kepolisian.
Baca juga: Kota Salatiga Tercatat Paling Banyak Lakukan Pemeriksaan Spesimen Covid-19 di Jawa Tengah
Baca juga: Nama Sekda Salatiga Dicatut untuk Menipu, Modusnya Penggalangan Dana
Baca juga: Pulang Kampung ke Salatiga saat Libur Panjang, Pemudik Wajib Bawa Hasil Tes Rapid
Kasus tersebut berawal saat Daniel menyimpan uangnya sebesar Rp 1,25 miliar di BPR Nusamba Ampel.
Daniel pun hendak mengambil tabungannya.
Namun oleh seorang karyawan yang berinisial SAS, Daniel diminta untuk mengambil dananya secara bertahap.
Pada 20 Mei 2019, Daniel pun menarik dana miliknya Rp 250 juta dibantu oleh SAS.
Padahal SAS sudah keluar dari pekerjaannya pada Oktober 2018.
Menurut kuasa hukum Daniel, Emanuel Kristian Zebua, saat itu kliennya mendapatkan buku tabungan baru dari SAS dengan saldo Rp 1 miliar.
"Namun saat akan diambil, oleh seorang karyawan diminta mengambil bertahap."
"Akhirnya yang diambil Rp 250 juta pada 20 Mei 2019, sehingga saldo masih Rp 1 miliar," jelasnya seperti dilansir dari Kompas.com, Rabu (28/10/2020).
Anehnya, walaupun sudah keluar dari pekerjaannya, SAS bisa mengeluarkan buku tabungan resmi dari BPR Nusamba Ampel lengkap dengan nomor dan cap stempel.
Bahkan buku tabungan tersebut juga diakui resmi dikeluarkan oleh BPR Nusamba Ampel.
"Anehnya, meski sudah keluar dari pekerjaannya pada Oktober 2018, SAS bisa mengeluarkan buku tabungan resmi dari BPR Nusamba Ampel."
"Di buku itu ada nomor buku, cap stempel, dan tanda tangan."
"Buku ini diakui resmi dan asli keluaran BPR Nusamba Ampel," kata Zebua.
Baca juga: Anak Punk Sering Bikin Warga Was-was, Berharap Ada Pengawasan di Pertigaan Gili Tugel Kota Tegal
Baca juga: Tingkat Kepatuhan Masih Sedang, Pemkot Tegal Berambisi Bangun Mal Pelayanan Publik
Baca juga: Kasus Sudah Berakhir Secara Kekeluargaan, Penyiraman Bensin Kepada Anggota Satpol PP Kota Tegal
Namun saat Daniel hendak meminta rekening koran, ia persulit oleh pihak bank.
Dari rekening koran terlihat ada beberapa kali tarikan dana antara Rp 1,5 juta hingga Rp 50 juta.
Padahal Daniel sama sekali tidak pernah mengambil uang tersebut.
Sementara transaksi tersebut tidak tercetak di buku tabungan yang dipegang Daniel.
"Di rekening koran tersebut, ada tarikan uang beberapa kali antara Rp 1,5 juta sampai Rp 50 juta."
"Tapi di buku tabungan tidak tercatat adanya transaksi, lalu siapa yang mengambil uang itu."
"Karena klien kami tidak pernah mengambil," jelas William Paais, anggota kuasa hukum Daniel.
Ia mengatakan, pihak BPR Nusamba Ampel dinilai tidak memiliki iktikad baik karena permasalahan tersebut dilimpahkan ke mantan karyawannya, SAS.
Sementara SAS saat ini tidak diketahui keberadaannya.
"Kami tidak pernah berhubungan dengan karyawan karena klien kami menabung di BPR Nusamba Ampel."
"Pihak BPR melimpahkan semua keadaan ini ke SAS yang saat ini keberadaannya tidak diketahui," jelasnya.
Ia menduga ada pola sistemik.
Selain melapor ke polisi, pihaknya juga melaapor ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK) di Surakarta.
"Kami menduga ada pola sistemik seperti ini yang merugikan nasabah."
"Tidak mungkin kalau hanya seorang bisa mengeluarkan buku tabungan, mengambil uang, dan memproses berkas-berkas perbankan."
"Kejadian ini juga sudah kami laporkan ke OJK Kota Surakarta," kata William.
Sementara itu dihubungi terpisah, Kasat Reskrim Polres Salatiga, AKP Lanang Teguh Pambudi membenarkan adanya aduan yang masuk terkait BPR Nusamba Ampel.
"Aduan baru masuk, nanti kita klarifikasi dan disposisi ke unit yang menangani," jelasnya. (*)
Artikel ini telah tayang sebelumnya di Kompas.com berjudul "Kronologi Raibnya Dana Rp 1 Miliar Milik Nasabah BPR di Salatiga, Tidak Tercatat di Sistem"
Baca juga: Ini Besaran Upah Minimum Daerah di Jawa Tengah, Jika 2021 Mengacu SE Menaker Ida Fauziyah
Baca juga: Residivis Ini Tak Ada Kapoknya, Enam Kali Masuk Penjara, Kali Ini Beraksi di Kebumen
Baca juga: Inilah Sosok Penemu Bakat Wonderkid PSIS Semarang, Talenta Septian David Maulana Terlihat Sejak SD