Syamsudin mengatakan, apabila dalam proses KBM tatap muka daerah tersebut masuk wilayah zona merah langsung akan dihentikan terlebih dahulu.
"Dari pejabat setempat kalau melarang, akan kami tutup."
"Semisal ada satu terindikasi positif langsung berhenti, tujuh hari selanjutnya baru bisa dimulai lagi."
"Jadi pola-pola ini akan kami tanamkan di lapangan," lanjut dia.
Dikatakanya, Disdikbud Jateng saat ini telah menyiapkan 13 wilayah untuk dua sekolah SMA atau SMK menggelar simulasi KBM tatap muka.
Target lain yakni pada Januari 2021 seluruh daerah di Jawa Tengah sudah terwakili dalam simulasi KBM tatap muka itu. (Mahfira Putri Maulani)
• Pemuda Asal Kebumen Ini Ngaku Kulakan Pil Koplo dari Jakarta, Tinggal Telepon Barang Dikirim
• Tekan Kasus Covid-19, Dinkes Kabupaten Semarang Makin Gencar Terapkan Pola 3T
• Asyik, Bantuan untuk UMKM di Purbalingga Sudah Mulai Cair, Disalurkan Melalui BRI
• Perlu Dipahami, Ini Syarat Korban Kecelakaan Lalu Lintas Dapat Jaminan Kesehatan