TRIBUNBANYUMAS.COM, SEMARANG - Simulasi pembelajaran tatap muka di Kabupaten Temanggung, Wonosobo, dan Kota Tegal selesai dievaluasi di tingkat Provinsi Jateng.
Dari hasil evaluasi, tujuh sekolah yang menjalani simulasi tahap pertama di tiga wilayah tersebut diizinkan menggelar simulasi tahap ke dua.
Jika pada simulasi tahap pertama siswa yang diizinkan mengikuti simulasi hanya 72 orang, pada tahap kedua, siswa yang diizinkan mengikuti pembelajaran langsung bertambah menjadi 118 siswa.
Dengan catatan, siswa tingkat SMA di tiga wilayah tersebut menggunakan kendaraan pribadi, atau diantar wali murid.
• Mulai Besok, Dikbud Tegal Larang KBM Tatap Muka dan Kembali ke PJJ untuk Jenjang PAUD Sampai SMP
• Simulasi KBM Tatap Muka Lagi Dievaluasi, Gubernur Jateng: Jadi Pedoman Sistem Adaptasi Sekolah
• Jadi Percontohan, 34 Sekolah Dipastikan Masih Tetap Gelar KBM Tatap Muka di Kota Tegal
Sementara, untuk siswa yang tidak memiliki transportasi pribadi, disarankan melanjutkan pembelajaran jarak jauh (PJJ) di rumah.
Hal ini disampaikan Kepala Bidang Pembinaan Siswa SMK Disdikbud Jateng, Hari Wuljanto, Selasa (29/9/2020).
Hari menambahkan, pada simulasi tahap dua, sekolah di luar Kebupaten Temanggung, Wonosobo, dan Kota Tegal, bisa mengajukan izin simulasi pembelajaran tatap muka.
"Untuk sekolah di luar tiga lokasi tersebut, bisa mengajukan izin pembukaan simulasi. Namun, harus menyiapkan sejumlah syarat yang akan dipaparkan ke Disdikbud Jateng," katanya saat dihubungi melalui sambungan telepon.
Dilanjutkannya, sarana prasarana berkaitan protokol kesehatan, SOP berangkat hingga siswa pulang, serta izin dari orangtua, menjadi syarat mutlak yang harus dipenuhi sekolah dalam pengajuan izin pembukaan simulasi.
"Kami akan menilai terlebih dahulu lewat paparan sekolah yang mengajukan izin, serta melihat kelengkapan persyaratannya. Termasuk, izin dari Satgas Covid-19 setempat," jelasnya.
Hari menerangkan, di Kabupaten Temanggung, Wonosobo, dan Kota Tegal, simulasi tahap kedua akan dibuka 5 Oktober. Kemungkinan, sekolah lain yang mengajukan izin akan dimulai satu pekan setalah itu.
"Karena kami harus menilai terlebih dahulu. Kalau sudah diizinkan, nantinya siswa yang diperbolehkan mengikuti simulasi hanya 72 orang, seperti simulasi tahap pertama di Kabupaten Temanggung, Wonosobo dan Kota Tegal," paparnya.
• PSSI Tunda Kembali Lanjutan Liga 1 dan 2 setelah Tak Dapat Izin Polri
• Polda Jateng Ambil Alih Penyidikan Kasus Konser Dangdut Wakil Ketua DPRD Kota Tegal
• Bedeng Darurat Belum Dibangun Pasca Kebakaran Pasar Wage Purwokerto, Ini Penjelasan Pemkab Banyumas
Ia menerangkan, ada beberapa tahap pembelajara yang sudah dilewati di masa pandemi Covid-19 sejak Maret lalu.
"Awalnya PJJ, lalu kami coba menjalankan simulasi pembelajaran tatap muka di tiga wilayah. Kini, di tiga wilayah itu, memasuki tahap kedua yang akan digelar pembelajaran tatap muka secara shifting atau bergantian, dengan jumlah siswa sekitar 110 orang," imbuhnya.
Ia menegaskan, izin menggelar pembukaan simulasi pembelajaran tatap muka sekolah tidak dikeluarkan secara sembrono.
"Semua aturan harus dipatuhi karena izin yang didapat dan evaluasi yang dilakukan setiap pekan, akan mempengaruhi simulasi tahap berkutnya. Bagi sekolah yang mendapat izin, akan menggelar simulasi selama dua pekan dan akan di evaluasi. Masyarakat dan gugus tugas serta Pemda juga akan mengawasi pelaksanaan simulasi tersebut," tambahnya. (*)